• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Jurnal Pelopor | Pelopor Berita Terdepan dan Terpercaya
Advertisement
  • Beranda
  • Nasional
  • Lokal Daerah
  • Redaksi
  • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Lokal Daerah
  • Redaksi
  • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
Jurnal Pelopor | Pelopor Berita Terdepan dan Terpercaya
No Result
View All Result
Home News Science

Ilmuwan Beberkan Alasan Otak Pria Menyusut Lebih Cepat

Studi PNAS menemukan otak laki-laki menyusut lebih cepat daripada perempuan, dipengaruhi faktor biologis dan hormonal terkait proses penuaan.

musa by musa
20/10/2025
in Science
0
otak
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jurnal Pelopor – Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) mengungkap temuan menarik: otak laki-laki cenderung menyusut lebih cepat dibandingkan otak perempuan seiring bertambahnya usia. Penelitian ini menyoroti bagaimana faktor biologis dan hormonal dapat memengaruhi proses penuaan otak pada dua jenis kelamin.

Dikutip dari laman Science Alert, penyusutan otak adalah proses alami yang terjadi pada semua manusia. Namun, tingkat dan pola penyusutannya bisa berbeda-beda. Pada penderita Alzheimer, misalnya, penyusutan berlangsung jauh lebih cepat dan menyebabkan penurunan volume otak yang signifikan.

Meski perempuan dua kali lebih sering didiagnosis mengidap Alzheimer, penelitian ini menemukan bahwa otak perempuan justru mengalami penyusutan materi abu-abu (gray matter) dan materi putih (white matter) lebih lambat dibandingkan laki-laki.

Ribuan Pemindaian Otak Jadi Dasar Temuan

Penelitian yang dipimpin oleh Anne Ravndal, ahli saraf dari Universitas Oslo, Norwegia, melibatkan lebih dari 12.000 pemindaian otak dari peserta berusia antara 17 hingga 95 tahun. Setiap peserta menjalani setidaknya dua kali MRI otak dengan jeda rata-rata tiga tahun.

Setelah menyesuaikan ukuran otak berdasarkan jenis kelamin, hasilnya menunjukkan bahwa pria mengalami penurunan volume di lebih banyak wilayah otak, terutama di bagian korteks area yang berperan penting dalam berpikir, pengambilan keputusan, dan kontrol motorik.

Sebaliknya, wanita menunjukkan penurunan di lebih sedikit wilayah, dan ketebalan korteks mereka tetap relatif stabil hingga usia lanjut. Hal ini menandakan bahwa proses penuaan otak pada perempuan berjalan lebih lambat dan mungkin lebih terlindungi dari degradasi struktural.

Faktor Usia, Hormon, dan Harapan Hidup

Ravndal menjelaskan, perbedaan ini bisa dipengaruhi oleh faktor hormonal, seperti keberadaan hormon estrogen yang diketahui memiliki efek protektif terhadap sel saraf. Selain itu, wanita umumnya memiliki harapan hidup lebih panjang, sehingga efek penyusutan mungkin baru terlihat pada usia sangat tua.

Menariknya, penelitian ini tidak menemukan perbedaan signifikan pada hippocampus, bagian otak yang berperan dalam memori dan pembelajaran serta erat kaitannya dengan demensia. Meskipun begitu, wanita tampak mulai mengalami penyusutan hippocampus pada usia yang lebih lanjut dibanding pria.

Hal ini membuat para ilmuwan menduga bahwa wanita mungkin mengalami penundaan penuaan otak, bukan perlindungan penuh terhadapnya. Artinya, penyusutan tetap terjadi, hanya saja datang lebih lambat.

Bidang Riset yang Masih Minim Perspektif Gender

Ravndal juga menyoroti bahwa studi tentang perbedaan otak berdasarkan jenis kelamin masih sangat terbatas. Pada tahun 2019, hanya sekitar 5 persen penelitian di bidang ilmu saraf dan psikiatri yang mempertimbangkan pengaruh jenis kelamin. Akibatnya, banyak kesimpulan ilmiah sebelumnya yang bias terhadap data laki-laki.

“Membedakan pengaruh jenis kelamin terhadap otak dari faktor genetik dan lingkungan bukan hal mudah,” ujar Ravndal.

Ia menegaskan bahwa masih dibutuhkan penelitian jangka panjang dengan data seimbang untuk memahami sepenuhnya bagaimana otak pria dan wanita menua.

Kesimpulan: Otak Perempuan Lebih Tahan terhadap Penuaan

Secara keseluruhan, studi ini menyimpulkan bahwa otak perempuan cenderung lebih tahan terhadap proses penyusutan dibandingkan otak laki-laki. Meski begitu, para peneliti mengingatkan bahwa hal ini tidak serta-merta membuat perempuan lebih kebal terhadap gangguan kognitif.

Faktor gaya hidup, genetik, dan kesehatan secara umum tetap berperan penting. Dengan demikian, baik pria maupun wanita disarankan menjaga kesehatan otak melalui olahraga teratur, tidur cukup, pola makan seimbang, serta aktivitas mental yang menstimulasi otak.

Kalau menurut kamu, apakah perbedaan ini bisa menjelaskan mengapa wanita sering dianggap lebih kuat secara mental di usia tua?

Sumber: Detik.com

Baca Juga:

Wow! Negara Komunis Ini Naikkan Tunjangan Guru Sampai 70%

Tren Baru! Brave Pink Hero Green Ramai Dipakai di Medsos

Tren Baru! Brave Pink Hero Green Ramai Dipakai di Medsos

 

Saksikan berita lainnya:

Reformasi atau Langkah Mundur? Pengesahan RUU TNI 2025

5 Skandal Hakim Terbesar di Indonesia! Bisakah Prabowo Bersihkan Peradilan?

Previous Post

Prajurit Korea Utara Tertangkap di Tanah Korea Selatan

Next Post

9 Tanda Orang Tua Hebat: Anaknya Pasti Sukses Besar!

musa

musa

Related Posts

anak
Science

9 Tanda Orang Tua Hebat: Anaknya Pasti Sukses Besar!

20/10/2025
gerd
Science

GERD Sering Kambuh? Coba Hindari 13 Makanan Ini

13/07/2025
cicak
Science

Benci Cicak di Rumah? Coba 6 Cara Alami Ini, Dijamin Ampuh!

07/07/2025
keuangan
Science

Usia 30, Saatnya Evaluasi: Keuangan Kamu Sehat Nggak?

19/06/2025
sumur barhut
Science

Misteri Sumur Barhut: Air Terburuk di Dunia?

07/06/2025
Politics

Amazon has 143 billion reasons to keep adding more perks to Prime

16/03/2025
Next Post
anak

9 Tanda Orang Tua Hebat: Anaknya Pasti Sukses Besar!

Jurnal Pelopor | Pelopor Berita Terdepan dan Terpercaya

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Navigate Site

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Lokal Daerah
  • Redaksi
  • Olahraga
  • Opini

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.