Jurnal Pelopor – Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa likuiditas perbankan Indonesia dalam kondisi aman. Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, R. Triwahyono, menjelaskan bahwa indikator IndONIA (Indonesia Overnight Index Average) menunjukkan bahwa likuiditas di sektor perbankan cukup stabil. IndONIA merupakan indeks yang mengukur suku bunga rata-rata pinjaman rupiah antar bank tanpa jaminan dalam waktu satu hari.
Triwahyono menambahkan bahwa saat ini, IndONIA berada di bawah suku bunga acuan BI (BI Rate), yang menandakan bahwa likuiditas perbankan dalam kondisi yang aman.
“Jika IndONIA berada di bawah BI Rate, maka itu menandakan likuiditas perbankan masih cukup baik,” jelasnya dalam media briefing yang berlangsung pada Kamis (6/3).
Namun, Tri juga mengingatkan bahwa likuiditas diperkirakan akan sedikit mengetat sebulan ke depan, menjelang Lebaran. Pasalnya, menjelang Hari Raya, jumlah uang kartal yang diedarkan akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kondisi ini bersifat musiman dan wajar terjadi setiap kali mendekati Lebaran,” tambahnya.
Meskipun demikian, terdapat tanda bahwa likuiditas perbankan sedikit menipis. Hal ini terlihat dari rasio simpanan terhadap kredit atau Loan to Deposit Ratio (LDR), yang menunjukkan angka 89,05 persen pada Desember 2024. Angka ini lebih tinggi dari pada bulan-bulan sebelumnya, yang biasanya berada di kisaran 86 persen. BI telah menetapkan batas bawah LDR sebesar 78 persen dan batas atasnya 92 persen. Jika LDR mencapai 92 persen, ini menunjukkan bahwa likuiditas mulai menipis, yang dapat berdampak pada kemampuan bank untuk memenuhi kebutuhan kredit.
Sumber: CNN Indonesia
Baca Juga:
Mudik Gratis BUMN 2025, Cek Link Pendaftaran Pelindo, KAI, Jasa Raharja
Ras Terkuat Shock Melihat Ini! Harga Cabai Rp 200 Ribu per Kg
Saksikan berita lainnya: