Jurnal Pelopor – Timnas Jepang telah mengunci tiket ke Piala Dunia 2026 dengan mengoleksi 20 poin dari delapan pertandingan. Posisi mereka tak tergoyahkan di puncak Grup C, unggul jauh dari pesaing terdekat seperti Australia dan Indonesia. Dengan dua laga tersisa melawan Australia (5 Juni) dan Indonesia (10 Juni), pelatih Hajime Moriyasu mulai memikirkan strategi jangka panjang.
Pelatih Jepang Akan Turunkan Skuad Lapis Dua
Dilansir media Jepang, Nikkan Sports, Moriyasu mengisyaratkan akan merotasi skuad dan memberi kesempatan kepada pemain muda serta mereka yang belum banyak tampil.
“Ini waktu yang tepat untuk memberi panggung bagi pemain pelapis agar mereka bisa berkembang dan memahami taktik tim,” ujar Moriyasu.
Langkah ini diambil bukan karena meremehkan lawan, tetapi demi membangun kedalaman skuad yang solid.
Bukan Remehkan, Tapi Persiapkan Masa Depan
Moriyasu menegaskan bahwa memainkan pemain muda adalah bagian dari misi jangka panjang. Ia ingin memastikan bahwa Jepang tak hanya kuat hari ini, tapi juga di masa mendatang.
“Kami ingin setiap pemain merasakan ritme pertandingan dan membawa semangat kompetitif. Ini bukan soal lawan, tapi soal membangun fondasi yang kokoh,” katanya.
Dalam dua bulan terakhir, Moriyasu rajin memantau talenta baru di J1 League dan juga mengawasi performa pemain Jepang di Eropa. Ia tengah mencari kombinasi terbaik dan formasi alternatif untuk menghadapi tantangan berikutnya. Setelah kualifikasi ini berakhir, Jepang dijadwalkan menjalani serangkaian laga persahabatan internasional, dan eksperimen akan terus berlanjut.
Indonesia Jangan Terlena, Lapis Dua Bukan Berarti Lemah
Meski Jepang berencana menurunkan skuad rotasi saat menjamu Indonesia pada 10 Juni mendatang, bukan berarti Garuda bisa menganggap enteng. Para pemain muda Jepang justru berpeluang tampil lebih beringas karena ingin membuktikan diri. Mereka akan tampil maksimal demi mendapat tempat di skuad utama Piala Dunia nanti.
Jepang Tetap Fokus, Indonesia Harus Waspada
Bagi Moriyasu, setiap laga tetap penting, termasuk melawan Indonesia. Ia menegaskan bahwa rotasi pemain bukan bentuk kesombongan, melainkan bentuk keseriusan dalam membentuk tim nasional yang lebih kompetitif. Sementara itu, Indonesia harus menjadikan laga ini sebagai momen untuk mengukur kekuatan sekaligus membuktikan bahwa mereka bisa bersaing di level atas.
Sumber: DetikSport
Baca Juga:
Tanpa Target Juara, Sukorejo FC Bikin Kejutan di Bali 7’s 2025!
Hari Bumi 2025: BKPRMI Galang Aksi Tanam 1 Juta Pohon
Saksikan berita lainnya:
Demo Besar Tolak Revisi UU TNI: Apa Dampaknya bagi Demokrasi Indonesia?