Jurnal Pelopor – Bursa saham Asia terguncang di awal pekan ini, menyusul aksi jual di Wall Street yang dipicu oleh kritik pedas Presiden AS Donald Trump terhadap Ketua Federal Reserve, Jerome Powell.
Serangan politik Trump yang mempertanyakan independensi The Fed membuat pelaku pasar waspada. Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang bergerak mendatar, Kospi Korea Selatan melemah 0,34%, dan S&P/ASX 200 Australia turun 0,63%. Indeks berjangka Hang Seng juga tercatat lebih lemah dari penutupan sebelumnya.
Wall Street Terpukul, Dolar Ambruk
Dampak paling terasa justru muncul di Wall Street semalam. Dow Jones rontok hampir 1.000 poin (–2,48%), disusul S&P 500 (–2,36%) dan Nasdaq (–2,55%). Investor mulai meragukan stabilitas hubungan antara Gedung Putih dan The Fed.
Tak hanya saham, nilai tukar dolar AS juga ambruk, menyentuh titik terendah dalam tiga tahun terakhir. Wakil Ketua Evercore ISI, Krishna Guha, menyebut komentar Trump mempercepat arus keluar modal asing dari AS. Pasar kehilangan kepercayaan terhadap arah kebijakan ekonomi negara itu.
Pasar Bingung: Ancaman Serius atau Manuver Politik?
Para analis menilai pasar kini tengah menimbang apakah komentar Trump hanya retorika politik atau sinyal upaya intervensi terhadap The Fed. Yang jelas, kekhawatiran soal independensi bank sentral kembali mencuat, sementara harapan penurunan suku bunga kian kabur.
Bursa Asia pun terseret dalam ketidakpastian, menunjukkan betapa rapuhnya sentimen global terhadap gejolak politik di AS.
Sumber: Liputan6
Baca Juga:
Utang RI Rp 250 T, Sri Mulyani: Bukan Karena Tak Punya Uang!
Hari Kartini: Dari Pingitan ke Pencerahan Perempuan Indonesia!
Saksikan berita lainnya: