Jurnal Pelopor — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan akan mengadakan pertemuan di Budapest, Hungaria, untuk membahas langkah konkret menuju akhir konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina.
Pertemuan itu menjadi sinyal kuat kembalinya diplomasi tingkat tinggi antara dua kekuatan dunia, di tengah meningkatnya tekanan internasional untuk menghentikan perang yang telah berlangsung sejak Februari 2022.
Telepon Panjang dan “Kemajuan Besar”
Dalam laporan AFP pada Jumat (17/10/2025), Trump menyebut dirinya dan Putin telah melakukan percakapan panjang melalui telepon pada Kamis (16/10/2025). Menurutnya, pembicaraan itu menghasilkan kemajuan besar dalam mencari solusi damai bagi perang Rusia–Ukraina.
“Kami telah membuat kemajuan besar dalam panggilan telepon kemarin, dan kami sepakat untuk bertemu di Budapest,” tulis Trump di platform media sosialnya, Truth Social.
“(Pertemuan di Budapest) akan menjadi ajang untuk melihat apakah kita dapat mengakhiri perang ‘memalukan’ ini,” tambahnya.
Kendati demikian, Trump belum mengumumkan tanggal pasti pertemuan tersebut. Namun, sumber diplomatik di Eropa menyebut, lokasi Budapest dipilih karena posisi netral Hungaria yang dikenal menjaga hubungan baik dengan Rusia, namun tetap menjadi anggota Uni Eropa dan NATO.
Zelensky dan Macron Masih Tekan Rusia
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diketahui baru saja berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, meminta tambahan bantuan rudal pertahanan untuk menghadapi gempuran Rusia di wilayah timur Ukraina.
Langkah itu dilakukan sehari sebelum Zelensky dijadwalkan bertemu langsung dengan Trump, yang sejak kembali ke Gedung Putih menegaskan bahwa ia ingin mengakhiri perang “dalam waktu singkat”.
“Saya berbicara panjang dengan Presiden Putin sekarang. Percakapan masih berlangsung, dan nanti kami akan melaporkan hasilnya secara terbuka,” ujar Trump dalam unggahannya yang lain.
Budapest Jadi Titik Diplomasi Baru
Hungaria, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Viktor Orbán, diketahui memiliki hubungan dekat dengan kedua pemimpin tersebut. Orbán bahkan sempat mengusulkan agar negaranya menjadi mediator netral dalam penyelesaian perang Rusia–Ukraina.
Pertemuan Trump dan Putin di Budapest dinilai bisa menjadi titik balik penting dalam diplomasi global. Banyak pengamat menilai, jika Trump berhasil mempertemukan Rusia dan Ukraina di meja negosiasi, dunia bisa menyaksikan babak baru perdamaian di Eropa Timur.
Namun, sebagian pihak juga skeptis. Mereka menilai Putin tidak akan berhenti sebelum Ukraina menyerahkan wilayah timur Donbas dan Krimea, sementara Kyiv bersikeras mempertahankan integritas wilayahnya sepenuhnya.
Harapan Baru, Tapi Penuh Ketegangan
Langkah diplomatik Trump ini muncul di tengah meningkatnya serangan udara Rusia yang menyebabkan pemadaman bergilir di seluruh Ukraina. Situasi itu menambah tekanan bagi pemerintahan Zelensky untuk segera mencari jalan keluar damai tanpa kehilangan legitimasi di dalam negeri.
Pertemuan Trump–Putin di Budapest, jika benar terlaksana, bisa menjadi salah satu momen paling bersejarah dalam diplomasi modern. Dunia kini menunggu apakah pertemuan dua tokoh kuat itu akan benar-benar membawa perdamaian atau sekadar menjadi panggung politik baru di tengah perang yang belum kunjung berakhir.
Sumber: Detik.com
Baca Juga:
Wow! Negara Komunis Ini Naikkan Tunjangan Guru Sampai 70%
Tren Baru! Brave Pink Hero Green Ramai Dipakai di Medsos
Saksikan berita lainnya: