Jurnal Pelopor – Kepanikan dan kesedihan mewarnai Bandara Internasional Sana’a, Yaman, pada Rabu pagi waktu setempat. Satu-satunya pesawat sipil yang dijadwalkan membawa jamaah haji ke Makkah hangus terbakar akibat serangan rudal Israel. Gambar yang beredar memperlihatkan hanya bagian ekor pesawat Airbus A320 yang tersisa, sementara badan utama hancur total.
Pesawat milik Yamenia Airways tersebut baru tiba dari Amman, Yordania. Dalam rencana awal, pesawat ini akan melayani dua penerbangan setiap hari selama sembilan hari untuk mengangkut ratusan calon haji asal Yaman. Namun sebelum penumpang sempat menaiki pesawat, rudal Israel menghantam langsung ke arah landasan dan pesawat, memicu ledakan hebat dan kebakaran.
Serangan yang Targetkan Jalur Kemanusiaan
Direktur Bandara Sana’a menyebut serangan ini sebagai serangan langsung terhadap jalur kemanusiaan. Ia menambahkan bahwa serangan tersebut bukan sekadar pelanggaran terhadap wilayah sipil, tetapi juga menghambat hak beribadah umat Islam di tengah konflik yang berkepanjangan.
Meski tidak ada laporan korban jiwa, suasana bandara berubah mencekam. Bagasi para calon jamaah ikut terbakar, dan Yamenia Airways akhirnya mengumumkan penangguhan seluruh penerbangan dari dan ke Sana’a.
Serangan ini disebut sebagai balasan militer Israel atas dukungan Yaman terhadap Palestina, terutama setelah beberapa hari sebelumnya milisi Yaman menyerang Bandara Ben Gurion di Tel Aviv. Insiden tersebut menimbulkan kekacauan di bandara utama Israel.
Realita Kelam di Tengah Ibadah Suci
Lebih menyayat hati, serangan ini terjadi menjelang musim haji, waktu yang dianggap suci dan penuh kedamaian bagi umat Islam. Bagi warga Yaman yang telah menanti bertahun-tahun untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci, impian mereka pupus hanya dalam hitungan detik.
Dalam konteks yang lebih luas, serangan ini kembali menyoroti eskalasi kekerasan yang belum mereda. Sejak konflik Gaza kembali memanas, data menyebut hampir 54.000 warga Palestina tewas, termasuk lebih dari 16.000 anak-anak, dalam kurun 601 hari.
Serangan ke pesawat jamaah haji bukan hanya aksi militer, tapi juga pesan politik dan simbolik yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan.
Sumber: CNBC Indonesia
Baca Juga:
Tanpa Target Juara, Sukorejo FC Bikin Kejutan di Bali 7’s 2025!
Hari Bumi 2025: BKPRMI Galang Aksi Tanam 1 Juta Pohon
Saksikan berita lainnya:
Demo Besar Tolak Revisi UU TNI: Apa Dampaknya bagi Demokrasi Indonesia?