Jurnal Pelopor — Pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump menetapkan tarif impor sebesar 19% untuk produk dari Indonesia. Angka ini lebih rendah dari proposal awal yang sempat mencapai 32%, hasil dari proses negosiasi panjang antara kedua negara. Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, mengungkapkan bahwa para pelaku usaha nasional menyambut positif keputusan ini.
“Kita melihat teman-teman pelaku usaha sangat menyambut baik. Tarif ini lebih rendah dibandingkan banyak negara lain,” ujar Febrio saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Senin (21/7/2025).
Dampak Langsung bagi Ekspor Indonesia
Pemerintah berharap tarif yang lebih bersahabat ini bisa mendorong keberlanjutan ekspor Indonesia, khususnya ke pasar Amerika. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor RI pada Mei 2025 mencapai US$ 24,61 miliar, meningkat 9,68% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ekspor ke Amerika disebut menjadi salah satu pendorong utama kenaikan tersebut.
“Ekspor ke AS tumbuh double digit di semester pertama. Dengan tarif yang baru, kita harap tren ini berlanjut di paruh kedua 2025,” tambah Febrio.
Tak Gentar, Pengusaha Justru Siap Ambil Peluang
Menurut Febrio, pengusaha nasional melihat tarif 19% ini sebagai bentuk peluang, bukan beban. Pasalnya, tarif tersebut tetap lebih ringan dibandingkan negara pesaing lain di kawasan Asia, yang terkena tarif lebih tinggi. Hal ini memberi ruang bagi produk Indonesia untuk tetap kompetitif di pasar AS.
Langkah ini juga disebut sejalan dengan strategi pemerintah untuk menjaga stabilitas neraca perdagangan dan memastikan bahwa ekspor tetap menjadi mesin utama penerimaan negara.
Kesimpulan: Optimisme Baru di Tengah Tantangan Global
Dengan kebijakan tarif impor yang lebih rendah dari AS, pemerintah dan pelaku usaha berharap momentum pertumbuhan ekspor tetap terjaga di semester kedua 2025. Situasi ini menciptakan optimisme baru di tengah ketidakpastian global, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional. Pemerintah mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memanfaatkan peluang ini secara maksimal.
Sumber: CNBC Indonesia
Baca Juga:
Singonoyo Cup Meledak! Legenda Persibo Turun Gunung
Takut Ekonomi Ambruk? Ini Aset Aman Selain Emas
Saksikan berita lainnya: