Jurnal Pelopor — Indonesia mencatat tonggak penting dalam transisi energi bersih. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan bahwa kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) nasional kini telah mencapai 2,71 gigawatt (GW), naik dari 2,6 GW pada tahun lalu. Angka ini setara baru 10% dari total potensi panas bumi nasional yang mencapai 27 GW, yang merupakan salah satu terbesar di dunia.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi menyampaikan capaian ini saat membuka The 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025 di Jakarta, Rabu (17/9/2025). Ia menyebut lonjakan ini menjadi bukti komitmen pemerintah mempercepat pengembangan energi terbarukan.
“Yang terpasang tadinya 2,6 GW, sekarang sudah 2,71 GW. Dan pertambahan ini terjadi sejak Pak Menteri (Bahlil) tahun lalu menghadiri IIGCE dan memberi semangat kepada kita semua,” ungkap Eniya.
Target Ambisius: 5,2 GW dalam 10 Tahun
Tak ingin puas, pemerintah telah menetapkan target ambisius dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034), yakni menambah kapasitas terpasang PLTP hingga 5,2 GW dalam 10 tahun ke depan. Bahkan dalam lima tahun mendatang, ditargetkan bisa bertambah 1 GW lagi.
Capaian tersebut akan memperkuat posisi Indonesia yang saat ini sudah menjadi negara dengan kapasitas PLTP terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Izin Super Kilat, Proyek Kian Cepat
Salah satu terobosan penting untuk mendorong investasi di sektor ini adalah pemangkasan waktu pengajuan izin pengembangan panas bumi. Bila sebelumnya memakan waktu hingga 1,5 tahun, kini prosesnya cukup 7 hari saja.
“Mudah-mudahan izin yang ada, dan nanti Pak Menteri akan mengumumkan lelang panas bumi, bisa segera dipercepat prosesnya,” ujar Eniya optimistis.
Daftar Proyek Panas Bumi yang Dilelang 2025
Pemerintah juga tengah membuka peluang investasi baru dengan melelang 3 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan 7 Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) di berbagai daerah.
Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP)
- Telaga Ranau – Maluku Utara → 40 MW
- Songgoriti – Jawa Timur → 40 MW
- Danau Ranau Lampung – Sumatera Selatan → 40 MW
Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE)
- Bandar Baru Sepa – Maluku → 25–40 MW
- Jenawi – Jawa Tengah → 86 MW (tahap awal ±55 MW)
- Gunung Tampomas – Jawa Barat → 30 MW
- Kadidia – Sulawesi Tengah → 40 MW
- Cubudak–Panti – Sumatera Barat → 40 MW
- Cisurupan Kertasari – Jawa Barat → 20 MW
Dengan potensi 27 GW yang belum tergarap penuh, pengembangan PLTP bukan hanya memperkuat ketahanan energi nasional, tapi juga mendukung penurunan emisi karbon dan pencapaian target net zero Indonesia.
Sumber: CNBC Indonesia
Baca Juga:
Wow! Negara Komunis Ini Naikkan Tunjangan Guru Sampai 70%
Tren Baru! Brave Pink Hero Green Ramai Dipakai di Medsos
Saksikan berita lainnya: