Jurnal Pelopor – Kepala Staf Militer Israel, Herzi Halevi, mengumumkan rencana pengunduran dirinya pada 6 Maret 2025. Dia menyatakan keputusan ini sebagai bentuk tanggung jawab atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan tersebut menewaskan lebih dari 1.200 orang dan menyebabkan 250 orang menjadi sandera.
Halevi menegaskan bahwa kelalaian yang terjadi harus mereka usut secara tuntas. Namun, pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak mendukung penyelidikan terhadap insiden ini. Langkah Halevi memicu rencana pengunduran diri kepala angkatan laut dan angkatan udara Israel.
Pada 19 Januari 2025, Israel dan Hamas memulai gencatan senjata. Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat memediasi kesepakatan ini. Prosesnya meliputi pembebasan sandera, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan pemulihan Gaza dalam beberapa tahun ke depan.