Jurnal Pelopor – Suasana mencekam terjadi di Puskesmas Geger, Bangkalan, Jawa Timur. Pada Senin (28/4), puluhan pria membawa senjata tajam berupa celurit dan pedang menyerbu Unit Gawat Darurat (UGD) puskesmas tersebut. Aksi brutal ini terekam kamera dan dengan cepat viral di berbagai platform media sosial.
Dalam video berdurasi singkat yang beredar, tampak gerombolan pria mendekati pintu UGD sambil menenteng senjata tajam. Diduga kuat, mereka berusaha mencari seseorang yang sedang dirawat di dalam puskesmas. Ketegangan sempat memuncak ketika mereka mencoba mendobrak masuk, namun beruntung petugas keamanan puskesmas bertindak cepat dan berhasil menghadang mereka sehingga kericuhan lebih besar dapat dihindari.
Kapolres Bangkalan Turun Tangan
Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, saat dikonfirmasi, membenarkan insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa pihak kepolisian langsung mengerahkan personel ke lokasi begitu menerima laporan.
“Kami sudah terjunkan anggota untuk mengendalikan situasi dan berjaga di sekitar puskesmas,” kata Hendro.
Menurut Hendro, saat ini polisi masih menyelidiki motif dari aksi penggerudukan itu.
“Saat ini masih kami dalami apa penyebab sebenarnya,” ujarnya singkat.
Hendro memastikan situasi sudah dapat dikendalikan dan tidak ada bentrok susulan yang terjadi di lokasi kejadian.
Awal Mula Insiden: Cekcok Berujung Luka
Berdasarkan informasi awal, insiden ini dipicu oleh perselisihan antara dua orang. Pertengkaran tersebut berujung pada perkelahian yang menyebabkan kedua pihak mengalami luka-luka. Kedua korban kemudian dilarikan ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan.
“Dua korban sudah mendapat perawatan medis. Satu dirawat di Puskesmas Geger, satu lagi dipindahkan ke puskesmas atau rumah sakit lain,” jelas Hendro.
Namun, ia belum membeberkan identitas korban maupun hubungan antara korban dan kelompok penyerbu.
Kondisi Terkini dan Upaya Pengamanan
Pascakejadian, penjagaan di Puskesmas Geger diperketat. Polisi juga terus melakukan pengumpulan keterangan dari saksi-saksi serta mengamankan area sekitar untuk mencegah kemungkinan serangan lanjutan. Langkah cepat ini dilakukan untuk menjaga situasi tetap kondusif, mengingat emosi warga di sekitar juga sempat memanas.
Kapolres Bangkalan meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian.
“Kami mohon masyarakat tidak terprovokasi dan mempercayakan proses hukum kepada kami,” tegas Hendro.
Sementara itu, netizen yang menyaksikan video penggerudukan tersebut di media sosial mengutuk keras tindakan main hakim sendiri itu. Banyak yang berharap agar para pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Situasi di Bangkalan saat ini dilaporkan mulai berangsur normal, namun aparat kepolisian tetap siaga penuh di sekitar lokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sumber: Detik.com
Baca Juga:
Tanpa Target Juara, Sukorejo FC Bikin Kejutan di Bali 7’s 2025!
Hari Bumi 2025: BKPRMI Galang Aksi Tanam 1 Juta Pohon
Saksikan berita lainnya: