Jurnal Pelopor — Pemerintah akhirnya menyetujui usulan Badan Anggaran (Banggar) DPR untuk menambah bantuan sosial (bansos) berupa minyak goreng 2 liter per keluarga penerima manfaat, melengkapi bantuan beras 10 kilogram yang telah berjalan. Langkah ini diharapkan bisa menjaga daya beli masyarakat di tengah lonjakan harga pangan.
Ketua Banggar DPR Said Abdullah mengungkapkan, pihaknya telah berkonsultasi langsung dengan pimpinan DPR sebelum mengusulkan tambahan tersebut kepada Kementerian Keuangan dalam rapat kerja bersama. Menurut Said, stimulus senilai Rp16,23 triliun yang sebelumnya hanya untuk beras dinilai belum cukup.
“Permintaan langsung dari pimpinan DPR, agar stimulus yang Rp16,23 triliun tidak cukup hanya 10 kg beras, mohon ditambah minyak goreng 2 liter per bulan. Kalau itu disepakati, posturnya sepakat,” ujar Said di Gedung DPR RI, Kamis (18/9/2025).
Awalnya, Banggar sempat mengusulkan tambahan hingga 5 liter minyak goreng, namun setelah dihitung, jumlah itu dinilai tidak sesuai dengan konsep awal bantuan pemerintah. Usulan pun direvisi menjadi 2 liter per keluarga.
Menanggapi hal itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan kesanggupannya.
“Kalau tambah 2 liter (minyak goreng), saya pikir kami sanggup,” kata Purbaya.
Disalurkan Empat Bulan, Sasar 18,2 Juta Keluarga
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan pemerintah akan kembali menyalurkan bansos beras selama empat bulan berturut-turut, mulai September hingga Desember 2025. Bantuan ini diberikan untuk mengantisipasi penurunan produksi pangan nasional pada November–Desember.
“Kami sudah putuskan bantuan pangan 4 bulan atas arahan Presiden, karena nanti produksi November-Desember lebih kecil daripada kebutuhan,” jelas Zulkifli.
Setiap keluarga penerima manfaat akan mendapatkan 10 kilogram beras per bulan, ditambah minyak goreng 2 liter sesuai usulan baru Banggar. Program ini akan menjangkau 18,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
Anggaran Capai Rp13,9 Triliun
Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran sekitar Rp13,9 triliun untuk menjalankan program bansos pangan ini. Dana tersebut mencakup pembelian beras, biaya logistik, penyimpanan, hingga distribusi agar seluruh bantuan tepat sasaran.
Dengan tambahan minyak goreng, beban anggaran akan disesuaikan, namun pemerintah memastikan kemampuan fiskal masih mencukupi untuk menopang program ini.
Langkah ini diharapkan bisa menahan laju inflasi pangan sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional di tengah gejolak harga beras dan kebutuhan pokok lainnya menjelang akhir tahun.
Baca Juga:
Wow! Negara Komunis Ini Naikkan Tunjangan Guru Sampai 70%
Tren Baru! Brave Pink Hero Green Ramai Dipakai di Medsos
Saksikan berita lainnya: