Jurnal Pelopor – Sebanyak 17 perwira tinggi Polri resmi mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi pada upacara yang digelar di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/7/2025). Salah satu nama yang paling mencuri perhatian adalah Brigjen Muhammad Nuh Al Azhar, sosok yang pernah menjadi saksi penting dalam dua kasus besar yang sempat menyita perhatian publik: kasus penistaan agama Ahok dan kasus kopi sianida Jessica Wongso.
Kenaikan Pangkat Bukan Sekadar Formalitas
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Div Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo, menyampaikan bahwa kenaikan pangkat ini adalah bentuk kepercayaan institusi terhadap para perwira untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar.
“Ini bukan hanya penghargaan struktural, tapi juga bentuk kepercayaan terhadap pengabdian yang lebih luas,” ujar Trunoyudo.
Muhammad Nuh: Saksi Ahli dalam Sidang Ahok
Brigjen Muhammad Nuh Al Azhar dulunya berpangkat AKBP dan menjabat Kepala Sub Bidang Komputer Forensik di Puslabfor Bareskrim Polri. Dalam sidang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 7 Februari 2017, Nuh menjadi saksi ahli yang memverifikasi keaslian empat video pidato Ahok di Kepulauan Seribu. Analisis digital dari Puslabfor saat itu menyatakan bahwa rekaman tersebut otentik dan dapat dipertanggungjawabkan.
Terlibat dalam Kasus Jessica Wongso
Tak hanya itu, Nuh juga hadir sebagai ahli digital forensik dalam sidang peninjauan kembali (PK) kasus pembunuhan berencana Wayan Mirna Salihin yang menjerat Jessica Wongso. Dalam sidang 18 November 2024, ia menegaskan bahwa rekaman CCTV channel 9 yang diajukan tim Jessica bukanlah barang bukti baru.
“Rekaman tersebut sudah pernah diputar di persidangan tahun 2016. Identik dengan yang ditampilkan dalam tayangan TV bersama Karni Ilyas,” jelas Nuh.
Pengabdian untuk Institusi dan Masyarakat
Keterlibatan Nuh dalam berbagai kasus penting menunjukkan kontribusinya terhadap transparansi dan keadilan hukum. Kini dengan pangkat baru Brigadir Jenderal, ia membawa pengalaman dan kapasitas yang lebih besar dalam mengabdi untuk institusi Polri dan masyarakat.
Penutup
Dengan naiknya pangkat para perwira ini, Polri menegaskan komitmennya dalam memberikan penghargaan sekaligus amanah lebih besar kepada sosok-sosok yang telah menunjukkan integritas. Salah satunya, Brigjen Nuh, yang bukan hanya menguasai teknologi forensik, tapi juga berani berdiri di tengah kasus besar nasional.
Bagaimana menurutmu peran forensik digital dalam penegakan hukum ke depan? Yuk, diskusi di kolom komentar!
Sumber: Kompas.com
Baca Juga:
Singonoyo Cup Meledak! Legenda Persibo Turun Gunung
Takut Ekonomi Ambruk? Ini Aset Aman Selain Emas
Saksikan berita lainnya: