Jurnal Pelopor – Harapan baru muncul di tengah gelombang panjang konflik antara Rusia dan Ukraina, setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengusulkan pertemuan langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin demi mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.
Zelensky Ajukan Pertemuan Tatap Muka
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan keinginannya untuk bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pernyataan ini disampaikan pada Kamis (7/8/2025), sehari setelah Zelensky berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam pernyataan yang diunggah melalui media sosial, Zelensky menekankan bahwa solusi nyata hanya bisa dicapai lewat dialog tingkat pemimpin.
“Kami di Ukraina telah berulang kali mengatakan bahwa menemukan solusi nyata dapat benar-benar efektif di tingkat pemimpin,” ujar Zelensky, dikutip dari AFP.
Ia menambahkan, penting untuk menentukan waktu dan format pertemuan, termasuk isu-isu yang akan dibahas bersama Putin.
Upaya Diplomatik Meluas
Zelensky juga menyebutkan bahwa ia berencana mengadakan serangkaian pembicaraan penting dengan pemimpin negara lain, seperti Kanselir Jerman Friedrich Merz, serta pejabat dari Prancis dan Italia. Diskusi juga dijadwalkan dilakukan di tingkat penasihat keamanan nasional. Dalam pesannya, Zelensky menegaskan bahwa “yang terpenting adalah Rusia mengambil langkah nyata untuk mengakhiri agresi ini.”
Peran Amerika dan Manuver Trump
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan kemungkinan besar akan bertemu Putin dalam waktu dekat. Hal ini menyusul kunjungan utusan khusus Trump, Steve Witkoff, ke Moskow, yang disebut sebagai misi diplomatik “produktif”. Trump mengatakan bahwa pembicaraan itu membawa harapan besar untuk menghentikan perang, bahkan menyebut bahwa pertemuan tiga pihak—Trump, Putin, dan Zelensky—bisa terjadi dalam waktu dekat.
“Semua orang sepakat bahwa perang ini harus segera berakhir,” ujar Trump dalam pernyataan terbarunya dari Gedung Putih.
Media internasional seperti The New York Times dan CNN juga melaporkan bahwa pertemuan antara Trump dan Putin bisa terjadi secepat minggu depan.
Sanksi AS Masih Berlaku
Meski ada semangat perdamaian, Amerika Serikat belum melonggarkan tekanan terhadap Rusia. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan bahwa “sanksi sekunder” akan tetap diberlakukan dalam waktu dua hari ke depan, sambil menegaskan bahwa jalan menuju perdamaian masih panjang dan rumit.
Perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak Februari 2022 telah menyebabkan puluhan ribu korban jiwa, kerusakan infrastruktur besar-besaran di Ukraina, serta memaksa jutaan orang meninggalkan tempat tinggal mereka. Moskow bersikeras agar Ukraina menyerahkan wilayah tambahan dan mencabut dukungan dari AS dan Uni Eropa jika ingin mengakhiri konflik. Di sisi lain, Kyiv tetap mendorong gencatan senjata segera dan bahkan menyerukan perubahan rezim di Moskow.
Kesimpulan: Harapan Baru, Tantangan Lama
Inisiatif tatap muka antara Zelensky dan Putin membuka lembaran baru dalam upaya penyelesaian konflik Rusia-Ukraina. Namun, meski ada sinyal positif dari berbagai pihak, tantangan besar tetap membayangi, mulai dari tekanan geopolitik, persyaratan negosiasi yang kompleks, hingga keberlangsungan sanksi ekonomi dari Barat. Dunia kini menanti, apakah diplomasi dapat menutup lembaran kelam perang berkepanjangan ini.
Sumber: CNBC Indonesia
Baca Juga:
Singonoyo Cup Meledak! Legenda Persibo Turun Gunung
Takut Ekonomi Ambruk? Ini Aset Aman Selain Emas
Saksikan berita lainnya: