Jurnal Pelopor – Pemerintah Panama menyuarakan keresahannya terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai status Terusan Panama. Trump menyebut pemerintahannya berkeinginan untuk merebut kembali kendali atas kanal strategis ini. Terusan ini merupakan jalur penting yang menghubungkan Samudera Pasifik dan Atlantik, menjadikannya salah satu aset paling vital dalam perdagangan dunia.
Presiden Panama Tegaskan Kedaulatan
Presiden Jose Raul Mulino, dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, pada Rabu (22/1/2025), memberikan respons keras terhadap pernyataan Trump. Ia menegaskan bahwa Terusan Panama sepenuhnya adalah milik negaranya, bukan hasil dari kemurahan hati atau kontribusi AS.
“Saya menolak semua yang disampaikan Trump. Pertama, karena itu salah, tidak benar. Kedua, karena Terusan Panama adalah milik Panama,” tegas Mulino.
Pernyataan ini juga menegaskan kedaulatan negaranya yang tidak dapat diganggu gugat oleh pihak mana pun.
Mulino menambahkan bahwa meskipun Panama memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan AS, termasuk penggunaan dolar AS sebagai mata uang resmi dan kolaborasi perbankan, hal tersebut tidak memberi hak kepada AS untuk mengklaim kepemilikan Terusan Panama. Ia menegaskan bahwa hubungan ini adalah kerja sama yang setara, bukan dominasi dari pihak AS.
Baca juga : Biden Resah Miliarder Sokong Trump
Pernyataan Kontroversial Trump
Dalam pidato pelantikannya untuk masa jabatan kedua pada Senin (20/1/2025), Trump secara terbuka menyatakan bahwa AS ingin “mengembalikan kendali” atas Terusan Panama. Ia mengklaim bahwa AS memiliki peran besar dalam pembangunan kanal tersebut, baik melalui tenaga kerja maupun biaya yang dikeluarkan. Trump juga menuduh Panama telah menyerahkan kendali strategis kanal itu kepada China, sesuatu yang ia sebut sebagai ancaman besar terhadap kepentingan Amerika.
“Panama tidak akan pernah memiliki kanal ini tanpa kontribusi luar biasa dari Amerika Serikat. Kami membangun kanal ini, kami membiayainya, dan sekarang kami tidak dapat menerima bahwa kendalinya diserahkan kepada China,” ujar Trump dalam pidatonya.
Tuduhan Trump Picu Kekhawatiran Baru
Pernyataan Trump mengenai dugaan hubungan Panama dengan China memicu perhatian internasional. Trump mengklaim bahwa kontrol China atas Terusan Panama bisa mengancam posisi strategis AS di kawasan tersebut. Pernyataan ini mengacu pada sejumlah investasi besar China di Panama, termasuk proyek infrastruktur yang melibatkan perusahaan-perusahaan asal negeri tirai bambu.
Namun, klaim ini dibantah oleh Presiden Mulino. Ia menjelaskan bahwa kerja sama dengan China adalah bagian dari upaya untuk memanfaatkan jalur perdagangan global secara maksimal.
“Kami bekerja dengan banyak negara, termasuk China, untuk memastikan Terusan Panama tetap menjadi jalur perdagangan internasional yang efektif dan netral,” ungkap Mulino.
Ancaman terhadap Stabilitas Global
Terusan Panama berpotensi memengaruhi stabilitas global. Terusan ini adalah salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, dengan sekitar 14.000 kapal melewati kanal tersebut setiap tahunnya. Kendali atas Terusan Panama sangat strategis, baik untuk kepentingan ekonomi maupun geopolitik, terutama dalam konteks rivalitas antara AS dan China.
Pengamat internasional menilai bahwa sikap Trump dapat memicu gesekan diplomatik baru di kawasan Amerika Latin. AS telah lama kehilangan banyak pengaruh di kawasan ini, sementara China terus memperluas kehadirannya melalui investasi dan diplomasi ekonomi.
Seruan Kedaulatan di Forum Internasional
Presiden Mulino tidak hanya berbicara untuk membela negaranya, tetapi juga menyerukan kepada dunia internasional untuk menghormati kedaulatan negara-negara kecil. Dalam pidatonya di WEF, ia meminta Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membantu memastikan bahwa negara-negara kuat tidak dapat semena-mena mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
“Kedaulatan adalah hak setiap bangsa, besar atau kecil. Terusan Panama adalah simbol kemerdekaan dan kedaulatan kami. Ini bukan hadiah, melainkan hasil perjuangan panjang rakyat Panama,” tutup Mulino.
Dunia Menunggu Langkah Berikutnya
Meski belum ada langkah konkret dari Trump untuk merealisasikan ucapannya, pernyataan tersebut telah cukup mengguncang dan komunitas internasional. Banyak pihak kini menantikan bagaimana Panama dan AS akan menangani ketegangan ini di masa depan. Beberapa ahli memperingatkan bahwa jika tidak dikelola dengan baik, situasi ini bisa menjadi sumber konflik diplomatik yang lebih besar.
Tonton berita lainnya juga di https://www.youtube.com/@JurnalPelopor