Jurnal Pelopor – Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah berkembang jauh melebihi sekadar konflik tarif atau teknologi. Ini adalah benturan dua filosofi kekuasaan dan waktu yang sangat berbeda. Di satu sisi ada strategi Donald Trump yang mengandalkan kecepatan, tekanan, dan hasil instan ala “Art of the Deal.” Di sisi lain, Xi Jinping menjawab dengan pendekatan “Art of War” dari Sun Tzu: tenang, terukur, dan berorientasi jangka panjang.
Pada April 2025, Trump mengumumkan tarif baru hingga 145% untuk barang-barang Tiongkok, sebagai bagian dari kebijakan “America First” yang menargetkan surplus dagang bilateral. Strategi ini mengandalkan efek kejut politik jelang pemilu. Sementara itu, Tiongkok merespons tanpa tergesa-gesa—dengan mempercepat proyek RCEP, memperluas penggunaan yuan digital, dan memperkuat Belt and Road Initiative. Mereka tidak hanya membalas tarif, tetapi juga membentuk ulang sistem perdagangan global.
Dalam negeri, keduanya menghadapi tantangan. Di AS, relokasi manufaktur ke Meksiko dan Asia Tenggara memang terjadi, tapi beban inflasi membengkak. Sebelum eskalasi 2025, tarif diperkirakan sudah merugikan konsumen AS hingga US$1,4 miliar per bulan. Kini, nilainya jauh lebih tinggi. Di Tiongkok, meski sudah mampu memproduksi chip 14nm secara massal, mereka tetap menghadapi risiko dari krisis utang luar negeri dan migrasi talenta ke Barat.
Tatanan global mulai terfragmentasi. AS mendorong Indo-Pacific Economic Framework untuk menetapkan aturan digital baru, sedangkan Tiongkok menggandeng BRICS dan Asia Tengah lewat sistem keuangan alternatif seperti m-CBDC.
Negara-negara menengah seperti India, Kanada, dan Singapura memilih jalur fleksibel, bermain di antara dua kekuatan besar. Masa depan dunia menuju dua arah: koeksistensi kompetitif atau konfrontasi total pada 2030.
Pada akhirnya, bukan siapa yang paling kuat yang menang, tetapi siapa yang paling tahan.
Seperti kata Sun Tzu,
“Di tengah kekacauan, ada peluang.”
Dan Trump pun bilang,
“Kalau berpikir, pikirkan yang besar.”
Sumber: AsiaTimes
Baca Juga:
Juara Tanpa Target, Sukorejo FC Bikin Kejutan di Bali 7’s 2025!
Hari Bumi 2025: BKPRMI Galang Aksi Tanam 1 Juta Pohon
Saksikan berita lainnya: