Jurnal Pelopor – Saat Nabi Muhammad SAW menapaki jalan dakwahnya di Jazirah Arab, jauh di timur sana, peradaban Nusantara telah lebih dulu mengenal sistem kerajaan dan pemerintahan yang terstruktur. Hijrahnya Rasulullah ke Madinah pada 622 M menjadi tonggak sejarah kalender Islam, namun siapa sangka, pada saat yang sama, sejumlah kerajaan di Nusantara seperti Kutai, Tarumanegara, dan Kalingga sedang berjaya.
Jejak Kerajaan di Era yang Sama
- Kerajaan Kutai Martapura di Kalimantan Timur telah berdiri sejak abad ke-4 M, menjadikannya kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Prasasti Yupa menjadi bukti eksistensinya.
- Di Pulau Jawa, Tarumanegara (358–669 M) berkembang pesat dan meninggalkan warisan dalam bentuk Prasasti Ciaruteun dan Tugu. Era keemasannya berlangsung bersamaan dengan momen hijrah Nabi Muhammad SAW.
- Kalingga, kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang dipimpin oleh Ratu Shima di Jawa Tengah, juga tumbuh antara 594–695 M, bersinggungan langsung dengan era awal Islam.
Semua kerajaan ini menunjukkan bahwa Nusantara telah memiliki sistem pemerintahan, perdagangan, dan budaya yang kuat sebelum pengaruh Islam masuk.
Islam Masuk Belakangan, Tapi Cepat Menyebar
Islam baru menyentuh bumi Nusantara sekitar abad ke-13. Datang melalui jalur dagang dari Gujarat, Hadramaut, dan Persia, Islam disebarkan oleh para pedagang, ulama, serta keturunan Nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai Sayyid atau Habib.
Mereka berperan tidak hanya dalam bidang dakwah, tetapi juga terlibat langsung dalam struktur pemerintahan di berbagai kerajaan lokal—seperti di Jambi dan Kalimantan Barat. Mereka memperkenalkan nilai damai dalam Islam dan menjauhkan kekerasan, bahkan turut menyusun sistem pendidikan dan keagamaan yang menjadi fondasi umat Islam hingga kini.
Fondasi Awal Sebelum Islamisasi
Meski tidak sempat bersentuhan langsung dengan ajaran Islam semasa hidup Nabi Muhammad SAW, kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara telah menyiapkan peradaban yang siap menerima perubahan besar. Ketika Islam datang, ia tidak menggusur, melainkan berakulturasi dengan kearifan lokal melahirkan wajah Islam Nusantara yang damai dan berbudaya.
Kesimpulan
Era Nabi dan kerajaan Nusantara berjalan sejajar dalam garis waktu, tapi baru beririsan ratusan tahun kemudian melalui peran ulama dan keturunan Nabi. Dari sinilah kisah Islam Indonesia dimulai, dengan landasan budaya yang kokoh dan dakwah yang penuh hikmah.
Sumber: CNBC Indonesia
Baca Juga:
Singonoyo Cup Meledak! Legenda Persibo Turun Gunung
Takut Ekonomi Ambruk? Ini Aset Aman Selain Emas
Saksikan berita lainnya: