Jurnal Pelopor — Tanoto Foundation memperkenalkan dua model pengasuhan anak usia dini berbasis komunitas yang telah terbukti efektif di Indonesia dan China. Kedua program ini dipaparkan dalam Konferensi ARNEC 2025, dan mendapat perhatian luas dari praktisi dan pemangku kebijakan pendidikan anak usia dini se-Asia Pasifik.
1. Rumah Anak SIGAP – Indonesia
Program ini menjadi percontohan sukses di berbagai wilayah pedesaan. Hingga 2024, lebih dari 3.000 anak dan orang tua telah merasakan manfaat dari 29 pusat layanan di lima provinsi: Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan Riau.
Dari 64 orang tua yang diwawancarai, 59 melaporkan perubahan besar dalam pola pengasuhan, seperti menyusui eksklusif, pemberian makanan bergizi, hingga komunikasi yang intensif dengan anak.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa anak-anak dengan keterlambatan perkembangan di desa yang ikut program ini mengalami peningkatan perkembangan dua kali lipat dibanding anak di kota.
2. Program HOPE – China
Program ini menjangkau lebih dari 16.000 anak usia 0–3 tahun melalui 138 pusat layanan dan 330 fasilitator terlatih di lima provinsi di China. Fokusnya: mengatasi kesenjangan tumbuh kembang anak di pedesaan dan daerah tertinggal.
“PAUD bukan sekadar pendidikan, tapi juga strategi memutus rantai kemiskinan dan membangun fondasi SDM unggul,” tegas Wu Wei, Country Head Tanoto Foundation China.
Masa Emas, Tanggung Jawab Bersama
Fokus kedua program adalah usia 0–3 tahun, periode emas yang sangat menentukan masa depan anak. Studi Harvard menunjukkan bahwa 90% perkembangan otak terjadi pada lima tahun pertama kehidupan. Namun, data menunjukkan 57% anak di Indonesia dan sebagian besar wilayah Asia masih berisiko gagal mencapai potensi optimalnya karena lingkungan pengasuhan yang lemah.
“Kolaborasi erat antara masyarakat dan pemerintah jadi kunci sukses. Kami dorong model ini jadi bagian dari ekosistem pengasuhan nasional,” jelas Ancilla Irwan, Education Development Lead Tanoto Foundation.
Dari Semarang ke Asia Pasifik
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, juga turut mempresentasikan kolaborasi antara Rumah SIGAP dan pusat pencegahan stunting, menegaskan pentingnya integrasi layanan dalam membentuk generasi sehat dan cerdas sejak dini.
Eddy Henry, Head of Policy & Advocacy Tanoto Foundation, menutup sesi dengan ajakan:
“Kita butuh kebijakan yang mendorong pengasuhan anak usia dini yang setara, inklusif, dan berkualitas. Mari bawa praktik baik ini ke seluruh penjuru Asia.”
Sumber: Detik.com
Baca Juga:
Singonoyo Cup Meledak! Legenda Persibo Turun Gunung
Takut Ekonomi Ambruk? Ini Aset Aman Selain Emas
Saksikan berita lainnya: