Jurnal Pelopor – Kota futuristik Dubai kembali menjadi sorotan dunia. Kali ini, bukan karena gedung pencakar langit atau kemegahan mal-nya, melainkan karena akan menjadi kota pertama di dunia yang mengoperasikan taksi terbang listrik secara komersial mulai tahun 2026. Proyek ambisius ini dijalankan oleh Joby Aviation, perusahaan teknologi transportasi asal Amerika Serikat yang fokus pada kendaraan udara elektrik vertikal atau eVTOL (electric vertical take-off and landing).
Langkah ini menjadi terobosan besar dalam sektor transportasi publik dan pribadi, serta bagian dari upaya pemerintah Uni Emirat Arab dalam menciptakan kota ramah lingkungan, efisien, dan bebas kemacetan.
Solusi Futuristik untuk Kemacetan Kota
Tak bisa dimungkiri, kemacetan merupakan tantangan utama kota metropolitan di seluruh dunia, termasuk Dubai. Menanggapi tantangan ini, Joby Aviation menawarkan solusi dengan menghadirkan taksi terbang yang mampu mengurangi tekanan pada infrastruktur darat.
“Kami ingin mengubah cara orang bepergian,” ujar Anthony Khoury, Manajer Umum Joby Aviation UEA, dikutip dari Reuters.
Menurutnya, kehadiran taksi terbang bukan sekadar tren teknologi, melainkan transformasi gaya hidup dan cara masyarakat bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Salah satu contoh paling menarik, rute dari Bandara Internasional Dubai (DXB) ke Palm Jumeirah yang biasanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit menggunakan mobil dapat dipangkas menjadi hanya 12 menit dengan taksi terbang.
Kecepatan Tinggi, Emisi Nol, dan Minim Kebisingan
Taksi terbang Joby dirancang sepenuhnya menggunakan tenaga listrik. Ia mampu melaju hingga kecepatan 320 km/jam dengan jangkauan terbang mencapai 160 km dalam sekali isi daya. Selain ramah lingkungan, kendaraan ini juga hampir tidak menimbulkan suara, sangat cocok untuk lingkungan perkotaan yang padat.
“Akan terbang di dalam kota di samping daerah permukiman. Mudah-mudahan, orang-orang bahkan tidak menyadarinya,” kata Khoury, menyebutkan fitur senyap dari armada udara mereka.
Penggunaan energi bersih ini sejalan dengan komitmen Dubai untuk menurunkan jejak karbon dan menjadikan dirinya sebagai kota berkelanjutan di masa depan.
Harga Masih Mahal, Tapi Targetkan Jadi Terjangkau
Sebagaimana teknologi baru lainnya, harga awal layanan taksi terbang ini masih akan tergolong mahal. Namun Joby Aviation optimistis, seiring produksi massal dan kemajuan teknologi, biaya operasional dan tarif penumpang akan menurun secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Perusahaan menargetkan agar layanan ini dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat.
“Sama seperti teknologi baru lain, harga awal mungkin sedikit lebih mahal,” ujar Khoury. “Tapi kami bekerja agar ini jadi alternatif transportasi harian yang bisa dijangkau semua orang.”
Uji Terbang Perdana Sukses Dilaksanakan
Sebagai langkah awal menuju peluncuran komersial, Joby telah melakukan uji terbang perdana di wilayah emirat Dubai pekan ini. Uji coba ini menjadi validasi penting terhadap kesiapan sistem, keselamatan penerbangan, serta dukungan infrastruktur seperti vertiport (bandara mini vertikal) dan sistem navigasi.
Dengan kesiapan teknologi, dukungan pemerintah, dan animo masyarakat yang tinggi terhadap transportasi cepat dan ramah lingkungan, Dubai tampaknya siap menjadi pelopor revolusi transportasi udara dunia.
Menuju Masa Depan Transportasi Global
Inisiatif Dubai ini diperkirakan akan menjadi preseden global. Jika sukses, konsep serupa bisa segera diadopsi di kota-kota besar lain seperti New York, Tokyo, London, hingga Jakarta.
Pertanyaannya kini: apakah Indonesia siap menyambut taksi terbang sebagai solusi mobilitas masa depan?
Sumber: CNBC Indonesia
Baca Juga:
Singonoyo Cup Meledak! Legenda Persibo Turun Gunung
Takut Ekonomi Ambruk? Ini Aset Aman Selain Emas
Saksikan berita lainnya: