Jurnal Pelopor, Papua Tengah – Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire kembali menjadi sorotan setelah dua insiden kaburnya narapidana terjadi hanya dalam kurun waktu sebulan. Pada 8 Mei 2025, tiga napi yang teridentifikasi sebagai anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kabur dengan memanjat pagar setinggi 8 meter. Teranyar, pada Senin (2/6/2025), 19 narapidana berhasil melarikan diri setelah menyerang petugas menggunakan senjata tajam.
Tiga Anggota KKB Kabur dari Balik Jeruji
Ketiga napi yang kabur pada 8 Mei 2025 diketahui bernama Irimus Telenggen alias Sayur, Salam Telenggen alias Uras Telenggen, dan Yomison Murib alias Biasa. Menurut Kapolda Papua Brigjen Pol Alfred Papare, mereka terlibat dalam kasus pembunuhan, percobaan pembunuhan, dan kepemilikan senjata api ilegal.
Ketiganya melarikan diri sekitar pukul 00.42 WIT dengan menggunakan tangga kayu sepanjang 3,5 meter untuk memanjat pagar besi Lapas setinggi 8 meter yang dilengkapi kawat duri. Mereka sebelumnya mendapatkan akses ke area terbuka karena dipercaya petugas untuk membantu memasak air bagi penghuni lapas lainnya.
Kabur Massal, 19 Napi Serang Petugas Lapas
Insiden kedua terjadi pada Senin pagi, 2 Juni 2025. Sebanyak 19 napi melarikan diri setelah seorang di antara mereka menyerang petugas lapas menggunakan parang. Serangan tersebut menyebabkan kericuhan yang dimanfaatkan napi lain untuk kabur melalui pintu depan.
Rekaman CCTV menunjukkan narapidana menyerang dan melukai seorang petugas, yang kemudian disusul oleh napi lainnya melarikan diri secara leluasa. Tiga petugas menjadi korban dalam insiden ini. Dua di antaranya mengalami luka berat akibat jari terputus, sementara satu lainnya mengalami luka ringan.
Kepala Lapas dan Polisi Masih Selidiki
Kepala Lapas Kelas IIB Nabire, Edi Saputra, mengonfirmasi bahwa jumlah napi yang kabur adalah 19 orang, bukan 20 seperti yang sempat beredar. Ia juga menyampaikan bahwa dua korban luka berat sedang menunggu jadwal operasi di RSUD Nabire.
Hingga kini, asal-usul senjata tajam yang digunakan napi masih diselidiki. Edi memastikan akan meningkatkan pengamanan dan telah mendapat tambahan lima personel baru untuk memperkuat sistem penjagaan.
Sementara itu, Kapolres Nabire, AKBP Samuel Tatiratu, menyatakan masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan Kapolda dan Kalapas sebelum memberikan keterangan lengkap. Ia juga memastikan akan menjenguk para petugas yang terluka.
Keamanan Lapas Jadi Sorotan Serius
Dua insiden kaburnya napi dari Lapas Nabire dalam waktu sebulan jelas menunjukkan adanya celah serius dalam sistem keamanan. Apalagi, keterlibatan anggota KKB serta penggunaan senjata tajam dalam pelarian menunjukkan bahwa kejadian ini bukan pelarian biasa. Aparat kini dituntut segera memburu para napi yang kabur serta mengevaluasi total sistem pengamanan Lapas di wilayah rawan konflik seperti Papua Tengah.
Sumber: Tribun Papua
Baca Juga:
Tanpa Target Juara, Sukorejo FC Bikin Kejutan di Bali 7’s 2025!
Hari Bumi 2025: BKPRMI Galang Aksi Tanam 1 Juta Pohon
Saksikan berita lainnya:
Demo Besar Tolak Revisi UU TNI: Apa Dampaknya bagi Demokrasi Indonesia?