Jurnal Pelopor – Musala yang berada di kompleks asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk pada Senin sore. Kejadian terjadi sekitar pukul 15.00 WIB saat ratusan santri sedang salat Asar berjemaah. Bangunan musala yang seharusnya menjadi tempat aman ibadah justru runtuh dalam hitungan detik dan menimpa banyak santri.
Kesaksian Santri Selamat
Salah seorang santri yang selamat, Muhammad Rijalul Qoib (13) asal Sampang, Madura, menceritakan momen mencekam itu. Menurutnya, musala berlantai tiga tersebut masih dalam tahap pembangunan, namun sudah dipakai untuk kegiatan ibadah sehari-hari.
“Ketika rakaat kedua, terdengar suara retakan dari atas. Awalnya kecil, tapi makin lama makin keras, lalu tiba-tiba seluruh bangunan runtuh,” kata Rijalul.
Ia mencoba berlari ke arah tempat wudu untuk menyelamatkan diri. Namun sebelum sampai, puing-puing bangunan sudah menimpa wajahnya.
“Saya kena reruntuhan di bagian muka. Tapi saya masih bisa keluar lewat celah-celah puing. Alhamdulillah bisa selamat,” ucapnya penuh syukur.
Musala Belum Rampung tapi Sudah Difungsikan
Rijalul dan santri lainnya menyebut musala itu sering dipakai untuk salat berjemaah, mengaji, dan kegiatan santri lainnya, meskipun konstruksinya belum sepenuhnya selesai. Fakta ini menimbulkan sorotan terkait aspek keselamatan pembangunan gedung di pesantren.
Proses Evakuasi Dramatis
Setelah kejadian, Tim SAR bersama aparat kepolisian dan relawan segera dikerahkan. Evakuasi berlangsung penuh tantangan karena reruntuhan masih menimpa korban. Beberapa kali terdengar teriakan minta tolong dari bawah puing. Hingga malam hari, korban yang berhasil diselamatkan dievakuasi ke rumah sakit terdekat, namun jumlah pasti korban luka maupun meninggal dunia masih dalam pendataan.
Sorotan Soal Keamanan Bangunan
Tragedi ini memicu pertanyaan besar terkait kelayakan bangunan pesantren. Musala yang masih dalam pembangunan sudah difungsikan untuk kegiatan santri. Hal ini menimbulkan desakan agar ada pengawasan ketat dari pemerintah dan kontraktor untuk memastikan standar keamanan bangunan pendidikan dan keagamaan.
Duka dan Tanggung Jawab
Bagi keluarga korban dan seluruh santri, peristiwa ini meninggalkan luka mendalam. Musala yang seharusnya menjadi tempat menenangkan jiwa, justru berubah menjadi lokasi tragedi. Publik kini menunggu langkah tegas dari pihak terkait untuk mengusut penyebab ambruknya bangunan, sekaligus memastikan pihak yang bertanggung jawab tidak lepas dari kewajiban.
Sumber: CNN Indonesia
Baca Juga:
Wow! Negara Komunis Ini Naikkan Tunjangan Guru Sampai 70%
Tren Baru! Brave Pink Hero Green Ramai Dipakai di Medsos
Saksikan berita lainnya: