Jurnal Pelopor – Di tengah persaingan ketat ganda campuran dunia, satu nama baru dari Indonesia tengah jadi buah bibir: Jafar Hidayatullah / Felisha Pasaribu. Pasangan muda ini membuat lompatan besar yang luar biasa sepanjang musim 2025. Tak hanya melesat ke papan atas dunia, mereka juga sukses merebut posisi sebagai pasangan nomor satu Indonesia, menggeser senior mereka yang lebih dulu mapan, Rehan Naufal Kusharjanto / Gloria Emanuelle Widjaja.
Langkah mereka terasa istimewa karena dimulai dari bawah tanpa ekspektasi tinggi dan tanpa predikat bintang muda. Namun, dengan kerja keras, kemampuan adaptasi yang cepat, serta semangat juang tinggi, mereka menjelma menjadi pasangan paling bersinar dalam hitungan bulan.
Naik ke Peringkat 11 Dunia, Siap Salip 10 Besar
Dalam pembaruan peringkat BWF terbaru pekan ini, Jafar/Felisha berhasil naik tiga tingkat ke posisi 11 dunia dengan torehan 58.400 poin. Mereka kini hanya terpaut sekitar 4.900 poin dari posisi 10 besar yang saat ini ditempati ganda asal Denmark, Jesper Toft/Amalie Magelund.
Capaian ini semakin mengesankan karena pasangan muda ini baru dipasangkan sejak pertengahan 2024, artinya mereka hanya butuh waktu sekitar satu tahun untuk menjadi pesaing utama dunia. Dari yang awalnya dianggap sebagai proyek jangka panjang, kini mereka menjelma menjadi kekuatan baru yang langsung menantang dominasi pasangan senior dari berbagai negara.
Perjalanan Cepat Menuju Puncak: Dari Turnamen Lokal ke Elit Dunia
Sejak dipasangkan, Jafar/Felisha mencuri perhatian publik dengan tiga gelar juara domestik beruntun: Indonesia International Challenge, Indonesia Masters Super 100, dan Indonesia International Challenge Surabaya 2024. Kemenangan beruntun ini jadi titik awal kepercayaan diri mereka menembus persaingan internasional.
Masuk tahun 2025, performa mereka semakin solid. Mereka menembus semifinal Thailand Masters dan Kejuaraan Asia, dua ajang penting yang jadi ujian sesungguhnya bagi pemain muda. Tak berhenti di situ, mereka juga mencetak kejutan dengan lolos ke semifinal China Open 2025, salah satu turnamen Super 1000 yang paling bergengsi di dunia.
Puncak dari perjalanan mereka sejauh ini adalah gelar juara di Taiwan Open Super 300, yang menjadi bukti bahwa mereka bukan hanya pasangan dengan semangat muda, tetapi juga punya kualitas untuk bersaing di level atas.
Kejuaraan Dunia 2025: Ujian Sesungguhnya Menanti
Semua prestasi itu mengantarkan Jafar/Felisha ke tantangan berikutnya: Kejuaraan Dunia 2025. Turnamen ini akan menjadi panggung untuk mengukur sejauh mana mereka mampu bertahan melawan dominasi pasangan-pasangan top dunia seperti Zheng/Huang dari Tiongkok atau Watanabe/Higashino dari Jepang.
Pelatih Pelatnas menyebut, Jafar/Felisha memiliki kelebihan dalam hal kecepatan, respons antisipasi, serta komunikasi yang sangat baik di lapangan. Namun, pengalaman dan konsistensi masih jadi pekerjaan rumah besar mereka. Di turnamen seperti Kejuaraan Dunia, tekanan tak hanya datang dari lawan, tapi juga dari ekspektasi publik dan bobot pertandingan itu sendiri.
Misi Jangka Panjang: Menuju Olimpiade 2028 Los Angeles
Dengan performa yang semakin matang dan peringkat dunia yang terus naik, tak sedikit pihak yang berharap Jafar/Felisha bisa menjadi tumpuan Indonesia di Olimpiade 2028 di Los Angeles. Jika mereka mampu mempertahankan konsistensi dan terus bertumbuh, peluang untuk tampil di ajang empat tahunan itu sangat terbuka.
Kini, tugas mereka adalah menjaga momentum. Jadwal padat dan turnamen-turnamen penting di sisa musim 2025 akan menjadi ujian ketahanan fisik dan mental mereka. Namun satu hal pasti: Jafar/Felisha telah memantapkan diri sebagai simbol generasi baru bulu tangkis Indonesia muda, tangguh, dan haus prestasi.
Penutup:
Dari sekadar pasangan eksperimen, kini Jafar/Felisha jadi harapan baru Merah Putih. Mereka melangkah cepat, tapi tak tergesa. Mereka bersinar, tapi tetap membumi. Akankah mereka menjadi legenda baru ganda campuran Indonesia? Mari kita saksikan babak-babak selanjutnya dari kisah luar biasa ini.
Baca Juga:
Singonoyo Cup Meledak! Legenda Persibo Turun Gunung
Takut Ekonomi Ambruk? Ini Aset Aman Selain Emas
Saksikan berita lainnya: