Pacet, 11–12 Juli 2025 — Dalam ikhtiar membangun kader yang militan, tangguh, dan siap menghadapi tantangan zaman, Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Turi menyelenggarakan kegiatan Penataran Pimpinan (Tarpim) dan Upgrading Kader selama dua hari di Villa Asia Jaya, Pacet. Agenda ini diikuti oleh kader dari tiga unsur organisasi otonom Muhammadiyah tingkat cabang, yakni PCPM (Pemuda Muhammadiyah), PCNA (Nasyiatul Aisyiyah), dan PC IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah).
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Lamongan, Husnul Abid Saputra, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kader muda untuk terus bergerak, menjaga semangat organisasi, serta membangun kekompakan lintas ortom sebagai fondasi gerakan dakwah Muhammadiyah.
selain itu, ini menjadi momentum strategis untuk menyegarkan kembali semangat perjuangan para kader muda Muhammadiyah, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya militansi, kesabaran, dan kesungguhan dalam menjalankan roda organisasi. Hadir sebagai pemateri utama, Zainal Abidin, Wakil Ketua Bidang Organisasi PDPM Lamongan, yang menyampaikan materi dengan penuh semangat dan kedalaman makna.
“Kita harus menghibahkan diri untuk organisasi. Meskipun kita hanya segelintir secara jumlah, tapi kualitas kita harus menjadi cahaya di tengah gelapnya zaman,” ujarnya penuh semangat.
Zainal menegaskan bahwa kader AMM harus tampil aktif dan berani mengambil peran strategis di tengah masyarakat. Kebermanfaatan adalah prinsip utama dalam gerakan Muhammadiyah, dan itu hanya bisa dicapai bila para kader menyebar di semua lini kehidupan.
“Amanah itu memang tidak ringan. Tapi ingat, kesabaran dan keikhlasan adalah kunci yang akan membawa kita pada kemanfaatan luas bagi umat dan bangsa,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya kesinambungan gerakan. Meski masing-masing kader punya kesibukan pribadi, roda organisasi tidak boleh terhenti. Regenerasi adalah nadi organisasi, dan harus dimulai dari ruang-ruang terdekat: keluarga, sekolah, hingga masyarakat.
“Kaderisasi itu tumbuh dari keluarga. Jangan lelah membina, karena dari situ lahir pemimpin masa depan,” tegasnya lagi.
Dalam suasana sejuk khas pegunungan Pacet, para peserta tidak hanya menerima materi, tetapi juga membangun ikatan emosional, memperkuat kebersamaan lintas ortom, serta memperdalam semangat persaudaraan dalam gerakan dakwah Muhammadiyah.
Penataran dan upgrading ini menjadi ruang reflektif sekaligus ruang penguatan semangat kolaboratif. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, AMM Turi menunjukkan bahwa kader muda Muhammadiyah tetap siap menatap masa depan dengan semangat baru dan semangat juang yang tak luntur.
“AMM harus solid, sinergis, dan terus aktif bergerak. Kita tidak boleh puas dengan rutinitas, tapi harus berani melompat ke arah perubahan. Dari Turi, dari Pacet, mari kobarkan semangat kebaikan untuk Indonesia dan umat!” pungkas Zainal, menutup sesi dengan seruan semangat.
Kegiatan ini tak hanya meninggalkan ilmu, tapi juga menyemai rasa persaudaraan dan keikhlasan dalam barisan perjuangan.
Reporter: Moch. Muzaki
Editor: Tim Jurnal Pelopor
Baca juga :
9.700 Anak Mulai Sekolah Rakyat, Prabowo Resmikan Langsung
Model Sukses PAUD di Desa, Tanoto Foundation Buka Rahasianya