Jurnal Pelopor – Timnas futsal putri Indonesia kembali mencetak sejarah. Garuda Pertiwi berhasil melangkah ke babak perempat final Piala Asia Futsal Putri 2025 dan akan menghadapi tantangan berat melawan China, tim kuat yang menjadi juara Grup A. Laga ini dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 13 Mei 2025, pukul 16.00 WIB.
Langkah Indonesia ke delapan besar tak datang dengan mudah. Setelah melalui pertarungan sengit di fase grup, Indonesia finis di posisi ketiga Grup C. Namun, kemenangan telak 5-1 atas Bahrain pada laga pamungkas menjadi penentu nasib. Hasil itu memastikan Indonesia sebagai salah satu peringkat ketiga terbaik, mengungguli Hong Kong dan Uzbekistan.
Lolos Dramatis, Tantangan Berat Menanti
Laga terakhir Grup C antara Thailand dan Jepang menjadi kunci penentuan lawan Indonesia. Kemenangan Thailand 3-1 atas Jepang menempatkan Thailand sebagai juara grup dan Jepang sebagai runner-up, membuat Indonesia tetap di posisi ketiga namun cukup untuk lolos.
Di babak perempat final, skuad Merah Putih langsung disambut tantangan besar: China. Lawan kali ini bukan sembarang tim. China tampil perkasa dengan menyapu bersih seluruh laga grup tanpa terkalahkan. Agresivitas dan kekompakan mereka menjadi ancaman nyata.
Meski demikian, Indonesia datang bukan sebagai pelengkap. Penampilan meyakinkan saat melawan Bahrain serta hasil imbang kontra Thailand menjadi bukti bahwa Garuda Pertiwi memiliki daya juang tinggi dan potensi mengejutkan.
Catatan Sejarah dan Asa Baru
Ini merupakan kali kedua Indonesia melaju ke babak perempat final setelah edisi 2018. Pada edisi perdana tahun 2015, Indonesia tak bisa ikut serta akibat sanksi FIFA. Kini, mereka punya peluang untuk melangkah lebih jauh dan mencetak sejarah baru.
Jika Indonesia mampu menyingkirkan China, maka lawan berikutnya adalah pemenang antara Thailand dan Hong Kong di semifinal.
Sumber: CCN Indonesia
Baca Juga:
Tanpa Target Juara, Sukorejo FC Bikin Kejutan di Bali 7’s 2025!
Hari Bumi 2025: BKPRMI Galang Aksi Tanam 1 Juta Pohon
Saksikan berita lainnya:
Demo Besar Tolak Revisi UU TNI: Apa Dampaknya bagi Demokrasi Indonesia?