Bojonegoro — Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengumumkan kabar gembira bagi para petani lokal. Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk komoditas gabah naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500 per kilogram. Kenaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga stabilitas sektor pertanian.
Pengumuman ini disampaikan dalam acara talkshow Radio Malowopati FM yang digelar di Gedung Pusat Informasi Publik Bojonegoro. Hadir sebagai narasumber Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, Helmi Elisabeth, serta Pimpinan Cabang Perum Bulog Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja.
Potensi Pertanian Bojonegoro
Kepala DKPP Bojonegoro, Helmi Elisabeth, menjelaskan bahwa Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu daerah dengan potensi pertanian terbesar di Jawa Timur. Bojonegoro menjadi penghasil padi terbesar ketiga di provinsi ini setelah Lamongan dan Ngawi. Luas baku sawah di Bojonegoro tercatat mencapai 83.197 hektar, menempati peringkat kedua se-Jawa Timur.
“Kami memprediksi puncak panen akan terjadi pada bulan Maret. Oleh karena itu, perlu persiapan matang untuk menyambut panen raya agar hasilnya dapat dioptimalkan,” ujar Helmi.
Langkah Strategis Pemkab Bojonegoro
Pemkab Bojonegoro terus mendorong modernisasi pertanian guna meningkatkan efisiensi produksi serta menarik minat generasi muda ke sektor pertanian. Selain itu, pemerintah daerah juga berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan ketersediaan pupuk subsidi yang sesuai dengan kebutuhan petani.
Dalam mendukung kebijakan nasional menuju swasembada pangan, Pemkab turut mendorong pembentukan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) berbadan hukum, seperti koperasi, agar dapat menjadi mitra petani dalam menyediakan sarana pertanian dan bermitra dengan pihak lain.
Kenaikan HPP Gabah dan Jagung
Sebagai bagian dari keputusan Badan Pangan Nasional (Bapanas), HPP gabah mengalami kenaikan dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500 per kilogram. Pemerintah juga sedang mempertimbangkan kenaikan HPP jagung dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500 per kilogram, yang masih menunggu keputusan final.
“Kenaikan HPP ini dilakukan pemerintah setelah evaluasi kebutuhan petani, termasuk biaya produksi dan harga pupuk yang cenderung fluktuatif. Harapannya, kebijakan ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” tambah Helmi.
Bulog Bojonegoro Siap Jemput Gabah
Ferdian Darma Atmaja, Pimpinan Cabang Perum Bulog Bojonegoro, mengungkapkan bahwa Bulog telah memiliki fasilitas sentra penggilingan padi di Desa Kunci, Kecamatan Dander. Fasilitas ini menyerap hasil panen gabah dari wilayah Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban.
Pada tahun 2024, Bulog berhasil menyerap 5.600 ton beras dan memasarkan hasilnya melalui berbagai program. Dengan kenaikan HPP, Bulog berencana meningkatkan penyerapan gabah untuk menjaga stabilitas harga panen petani.
“Kami siap membeli langsung gabah dari petani tanpa batas pengiriman. Petani hanya perlu membawa KTP dan memastikan kualitas gabah yang baik,” jelas Ferdian.
Bulog juga meluncurkan program layanan “Tim Jemput Gabah” untuk mempermudah petani dalam memasarkan hasil panen mereka. Dengan harga pembelian Rp 6.500 per kilogram, petani tidak perlu menanggung biaya logistik tambahan. Berikut kontak yang dapat dihubungi petani:
- Bojonegoro: Ibrahim (085236903020)
- Lamongan: Adami (082337854289)
- Tuban: Prameshtha (081931710517)
Petani dapat mengakses informasi terkini melalui Instagram resmi Bulog Kancab Bojonegoro di @bulog_kancab_bojonegoro.
Target dan Tantangan Bulog
Sentra penggilingan padi Bulog Bojonegoro mampu mengolah hingga 120 ton per hari untuk meningkatkan penyerapan hasil panen. Namun, Ferdian mengakui bahwa tantangan ke depan adalah memenuhi target yang telah pemerintah tetapkan.
“Kami akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan Persatuan Penggilingan Padi Indonesia untuk meningkatkan kapasitas serapan gabah serta menjaga stabilitas pangan,” pungkas Ferdian.
Dengan berbagai langkah strategis ini, pemerintah dan Bulog optimistis kesejahteraan petani Bojonegoro dapat meningkat serta kontribusi daerah dalam mewujudkan swasembada pangan nasional semakin signifikan.
Sumber: Laman Pemkab Bojonegoro, IG bulog_kancab_bojonegoro.
Baca juga:
Pemeriksaan Kesehatan Gratis: Gebrakan Besar atau Tantangan Baru?
Saksikan berita lainnya:
Penyelundupan Barang Ilegal: Bisnis Haram yang Tak Pernah Mati!