• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Jurnal Pelopor | Pelopor Berita Terdepan dan Terpercaya
Advertisement
  • Beranda
  • Nasional
  • Lokal Daerah
  • Redaksi
  • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Lokal Daerah
  • Redaksi
  • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
Jurnal Pelopor | Pelopor Berita Terdepan dan Terpercaya
No Result
View All Result
Home News World

Hamas Terima Usulan Perdamaian Trump, tapi Ada Catatan

Hamas sambut sebagian proposal damai Trump untuk Gaza, tapi tegas menolak perlucutan senjata sebelum Israel akhiri pendudukan.

musa by musa
04/10/2025
in World
0
trump
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jurnal Pelopor  –  Hamas akhirnya merespons rencana perdamaian 20 butir yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakhiri perang Gaza. Namun, meski menyatakan kesediaan menerima sebagian poin penting, kelompok tersebut tetap menolak isu paling krusial yang menyangkut perlucutan senjata dan penarikan pasukan Israel.

Tanggapan Hamas

Dalam surat resmi yang ditinjau sejumlah media internasional, Hamas menyampaikan apresiasi atas berbagai upaya Arab, Islam, dan internasional, termasuk dari Trump, untuk menghentikan perang Gaza. Mereka menegaskan siap membebaskan seluruh tahanan Israel baik yang masih hidup maupun jenazah sesuai dengan formula pertukaran sandera yang tercantum dalam proposal Trump.

Hamas juga menyatakan kesiapan untuk memasuki proses negosiasi melalui mediator demi membahas detail implementasi. Selain itu, kelompok tersebut membuka opsi menyerahkan administrasi Jalur Gaza kepada badan independen Palestina yang berisi teknokrat berdasarkan konsensus nasional dengan dukungan Arab dan Islam.

Namun, Hamas menolak menyentuh isu perlucutan senjata. Seorang pejabat senior Hamas menegaskan kepada Al Jazeera bahwa mereka tidak akan melucuti persenjataannya sebelum Israel benar-benar mengakhiri pendudukan di Gaza. Sikap ini menunjukkan bahwa walaupun Hamas memberi sinyal terbuka, mereka masih menahan diri pada hal yang dianggap prinsipil.

Respons Internasional

Donald Trump merespons cepat lewat Truth Social, menyebut sikap Hamas sebagai sinyal positif menuju perdamaian. Ia mendesak Israel menghentikan serangan udara agar proses pertukaran sandera dapat berjalan aman.

Namun, Israel justru meningkatkan intensitas serangan udara di Gaza sesaat setelah Hamas menyampaikan tanggapannya. Beberapa rumah di distrik Remal dan target di Khan Younis menjadi sasaran, meski laporan awal tidak menyebut adanya korban jiwa.

Di sisi lain, komunitas internasional memberikan reaksi beragam. Senator Partai Republik Lindsey Graham menilai langkah Hamas hanyalah bentuk penolakan terselubung. Qatar menyatakan pihaknya segera berkoordinasi dengan Mesir dan AS untuk menindaklanjuti proposal Trump. Sementara itu, Sekjen PBB Antonio Guterres mendorong agar peluang ini dimanfaatkan semua pihak demi mengakhiri konflik. Kepala bantuan PBB, Tom Fletcher, bahkan menegaskan kesiapan mendistribusikan 170.000 ton bantuan kemanusiaan segera setelah jalur masuk Gaza dibuka.

Ancaman Trump

Sebelum Hamas memberikan tanggapan, Trump sempat mengeluarkan ancaman keras. Ia memperingatkan bahwa jika kesepakatan tidak tercapai sebelum batas waktu yang ia tentukan, maka Hamas akan menghadapi “neraka” yang belum pernah disaksikan dunia sebelumnya.

Trump juga mengklaim telah mengantongi dukungan banyak negara Arab dan Muslim atas proposalnya. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan sudah menyatakan dukungannya, menyebut dokumen tersebut selaras dengan tujuan perang Israel. Namun, sejak awal Hamas tidak dilibatkan dalam penyusunan rencana itu, membuat posisi mereka lebih condong pada sikap hati-hati.

Rencana Trump mencakup beberapa poin kunci, antara lain gencatan senjata segera, pertukaran seluruh sandera Hamas dengan tahanan Palestina, penarikan bertahap pasukan Israel, perlucutan senjata Hamas, serta pembentukan pemerintahan transisi dengan dukungan internasional.

Meski demikian, dengan penolakan Hamas terhadap perlucutan senjata, peluang kesepakatan menyeluruh masih jauh dari pasti. Dunia kini menanti apakah inisiatif ini akan menjadi pintu menuju perdamaian Gaza, atau justru menambah panjang daftar upaya yang gagal.

Sumber: CNBC Indonesia

Baca Juga:

Wow! Negara Komunis Ini Naikkan Tunjangan Guru Sampai 70%

Tren Baru! Brave Pink Hero Green Ramai Dipakai di Medsos

Tren Baru! Brave Pink Hero Green Ramai Dipakai di Medsos

 

Saksikan berita lainnya:

Reformasi atau Langkah Mundur? Pengesahan RUU TNI 2025

5 Skandal Hakim Terbesar di Indonesia! Bisakah Prabowo Bersihkan Peradilan?

Tags: #Hamas #PerangGaza #DonaldTrump #IsraelPalestina #PerdamaianGaza #MiddleEast #BreakingNews
Previous Post

Totti Blak-blakan soal Drama Penalti Gagal AS Roma

Next Post

Wow! Tol Bogor-Serpong Habiskan Rp12 Triliun Tanpa APBN

musa

musa

Related Posts

shutdown
World

Pemerintah AS Shutdown, Tanda Awal Resesi Global?

03/10/2025
joseph kabila
World

Dituduh Khianat, Joseph Kabila Terancam Hukuman Mati

02/10/2025
italia
World

Kapal Perang Italia Cabut, Nasib Flotilla Gaza Dipertanyakan!

02/10/2025
venezuela
World

Venezuela Melawan! Status Darurat Diumumkan Hadapi AS

01/10/2025
netanyahu
World

Menlu Sugiono Jawab Sindiran Netanyahu soal Prabowo

28/09/2025
netanyahu
World

Pidato Netanyahu Bikin Ratusan Delegasi Walkout di PBB

27/09/2025
Next Post
serpong

Wow! Tol Bogor-Serpong Habiskan Rp12 Triliun Tanpa APBN

Jurnal Pelopor | Pelopor Berita Terdepan dan Terpercaya

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Navigate Site

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Lokal Daerah
  • Redaksi
  • Olahraga
  • Opini

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.