Jurnal Pelopor – Kebijakan proteksionis Amerika Serikat di bawah Donald Trump memicu perubahan besar dalam ekonomi dunia. Deportasi imigran dan pembatasan tenaga kerja asing menyebabkan lonjakan upah pekerja yang memicu inflasi tinggi di AS. Federal Reserve merespons dengan menaikkan suku bunga, memberikan tekanan besar pada ekonomi negara berkembang, termasuk Indonesia.
Tekanan Terhadap Ekonomi Indonesia
Kenaikan suku bunga global berpotensi melemahkan nilai tukar rupiah serta memperlambat investasi asing yang menjadi motor penggerak ekonomi domestik. Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini dapat mengurangi daya saing ekspor dan menghambat stabilitas ekonomi nasional.
Perang Dagang AS-China: Peluang Tersembunyi
Kebijakan tarif tinggi Amerika terhadap produk China membuat perusahaan besar mencari lokasi baru untuk pabrik mereka. Meski Vietnam menjadi pilihan utama, Indonesia memiliki potensi besar sebagai alternatif, terutama setelah beberapa pabrik baru berdiri di Jawa Barat dengan target ekspor ke Amerika.
Hambatan Klasik yang Menghalangi
Namun, peluang ini masih terhambat oleh berbagai masalah klasik seperti birokrasi rumit, regulasi yang tidak konsisten, dan ketidakpastian hukum. Investor membutuhkan proses perizinan yang cepat serta jaminan hukum yang jelas agar merasa nyaman berinvestasi di Indonesia.
Percepatan Izin dan Konsistensi Kebijakan
Pemerintah perlu mengambil langkah konkret dengan mempercepat proses perizinan usaha serta menjaga konsistensi kebijakan untuk menarik minat investor. Perbaikan administrasi menjadi kunci penting agar Indonesia dapat bersaing dengan negara tetangga.
Tantangan dalam Transisi Energi
Di sisi lain, dunia bergerak menuju penggunaan energi hijau yang ramah lingkungan. Namun, transisi yang terlalu cepat dapat menyebabkan kenaikan harga listrik dan melemahkan daya saing industri nasional. Indonesia perlu mengembangkan sumber energi terbarukan secara bertahap tanpa mengorbankan pasokan energi yang terjangkau.
Keseimbangan dalam Strategi Energi
Solusi terbaik adalah mencari keseimbangan antara mempertahankan stabilitas energi dengan mengikuti agenda global energi terbarukan. Pemerintah harus memastikan langkah strategis yang terukur agar transisi energi tidak berdampak negatif pada perekonomian.
Momentum Krusial bagi Indonesia
Dengan kebijakan yang tepat, birokrasi yang efisien, serta strategi energi yang cermat, Indonesia dapat memanfaatkan momentum perang dagang untuk menarik investasi besar dan memperkuat fondasi ekonomi nasional.
Semua peluang ini hanya dapat terealisasi jika berbagai hambatan internal segera diatasi. Apakah Indonesia siap mengambil langkah berani dan menjadikan tantangan ini sebagai kemenangan? Keputusan berada di tangan para pemimpin negeri ini. Satu yang pasti, waktu tidak akan menunggu. (AHA)
Baca juga:
Presiden Prabowo Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Pulogadung
https://www.jurnalpelopor.com/kebijakan-ekstrem-presiden-prabowo-dalam-bedah-apbn.html
Bahlil Usul Badan Pengawas Elpiji 3 Kg, UGM Sebut Tak Solutif?
Saksikan berita lainnya: