Jurnal Pelopor – Ducati akhirnya mengungkapkan keputusan penting terkait mesin yang akan digunakan dalam dua musim MotoGP mendatang. Pabrikan asal Italia ini memilih untuk tetap menggunakan mesin GP24 untuk musim 2025 dan 2026, mengesampingkan opsi mengembangkan mesin baru.
Pertahankan Mesin GP24 untuk Dua Musim
Team Principal Ducati, Davide Tardozzi, memastikan bahwa para pembalap utama Ducati, termasuk Marc Marquez, Francesco Bagnaia, dan Fabio Di Giannantonio dari tim VR46, akan menggunakan mesin GP24 dalam dua musim ke depan.
“Keputusan telah diambil. Mesin yang akan digunakan pada musim 2025 dan 2026 adalah GP24,” kata Tardozzi. “Gigi [Dall’Igna] tidak ingin mengambil risiko dengan mesin baru yang belum teruji.”
Keputusan ini muncul setelah Ducati melakukan berbagai pengujian selama pramusim. Meski mesin 2025 yang diuji di Buriram dinilai kompetitif, Marc Marquez menyebut ada beberapa “titik lemah” yang berisiko jika digunakan untuk dua musim ke depan, mengingat regulasi pembekuan mesin MotoGP mulai berlaku tahun ini.
Alasan Memilih GP24
Ducati mempertimbangkan banyak faktor sebelum mengambil keputusan ini. Mesin GP24 terbukti dominan pada musim sebelumnya dengan memenangkan 16 dari 20 balapan. Namun, mengembangkan mesin baru untuk 2025 dianggap terlalu berisiko, mengingat homologasi mesin akan dikunci untuk dua musim.
Tardozzi mengakui bahwa keputusan ini menuntut kerja keras tim teknis Ducati.
“Membangun mesin untuk tiga pembalap pabrikan kami untuk balapan pertama tentu tantangan besar, tetapi kami siap menghadapinya,” ujarnya.
Sasis dan Aerodinamika Masih dalam Pertimbangan
Selain keputusan mesin, Ducati juga mempertimbangkan untuk tetap menggunakan paket sasis dan aerodinamika 2024. Keputusan akhir mengenai hal ini akan dibuat setelah uji coba pasca-GP Spanyol di Jerez.
“Kemungkinan besar kami juga akan menggunakan sasis dan aerodinamika 2024. Namun, ada beberapa elemen baru yang masih dalam tahap pengujian, termasuk elektronik dan suspensi,” jelas Tardozzi.
Ducati harus bekerja keras dalam beberapa minggu ke depan untuk memastikan semua motor pembalap mereka dalam kondisi optimal. Meski demikian, Tardozzi menegaskan bahwa timnya tidak khawatir dengan tantangan ini.
“Kami sudah berusaha keras untuk menemukan peningkatan signifikan, tetapi pada akhirnya, keputusan yang paling aman bagi para pembalap adalah tetap menggunakan mesin GP24,” pungkasnya.
Dengan keputusan ini, mereka berharap dapat mempertahankan dominasinya di MotoGP dalam dua musim ke depan, meskipun tim-tim lain akan mencoba mengejar ketertinggalan mereka.
Sumber: MotoGP News
Baca juga:
CEO Aprilia Buka Suara: Kecelakaan Jorge Martin Masih Misteri
Move On, Liverpool! Saatnya Fokus Hadapi Wolves
Saksikan berita lainnya:
Kedatangan Ole Romeny! Solusi Ketajaman Lini Gedor Timnas Indonesia