Jurnal Pelopor – Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS menarik perhatian dunia.
Acara ini dihadiri oleh banyak orang kaya terkenal. Beberapa di antaranya berasal dari sektor teknologi yang berkembang pesat. Mantan Presiden Joe Biden sebelumnya telah memperingatkan kemungkinan Amerika Serikat berubah menjadi oligarki miliarder teknologi.
Jejeran Orang Terkaya di Podium Pelantikan
Biden menggambarkan potensi ancaman tersebut pada pelantikan Trump, ketika tiga orang terkaya di dunia duduk di podium saat pelantikan Trump untuk masa jabatan keduanya. Orang-orang terkaya yang hadir bersama Trump termasuk Elon Musk, pemilik Tesla dan SpaceX, yang mendukung kampanye Trump dengan menyumbang 200 juta dolar AS. Selain Musk, Jeff Bezos, pendiri Amazon, dan Mark Zuckerberg, CEO Meta, juga hadir.
Peran Strategis Elon Musk
Elon Musk bahkan setuju untuk memimpin Department of Government Efficiency. Kedekatan Trump dengan Musk, Bezos, dan Zuckerberg memicu kekhawatiran bahwa mereka akan memperluas pengaruh dan campur tangan dalam politik maupun kebijakan di Amerika Serikat.
Peringatan Biden tentang Bahaya Miliarder Teknologi
Dalam pidato publik terakhirnya, Joe Biden mengingatkan bahaya dari penyebaran misinformasi dan para pemimpin teknologi yang haus kekuasaan. Biden menyoroti besarnya pengaruh orang kaya tersebut yang berpotensi mengancam demokrasi, hak-hak dasar, dan kebebasan warga Amerika Serikat.
Inovasi Teknologi vs Risiko Penyalahgunaan Kekuasaan
Meskipun Biden memuji inovasi dan kemampuan kepemimpinan teknologi Amerika Serikat dalam mengubah kehidupan, dia juga menyoroti risiko besar jika para pemimpin teknologi tersebut menyalahgunakan kekuasaan mereka. Hingga kini, pengaruh para miliarder itu terhadap pemerintahan Trump masih menjadi pertanyaan besar.