• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Jurnal Pelopor | Pelopor Berita Terdepan dan Terpercaya
Advertisement
  • Beranda
  • Nasional
  • Lokal Daerah
  • Redaksi
  • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Lokal Daerah
  • Redaksi
  • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
Jurnal Pelopor | Pelopor Berita Terdepan dan Terpercaya
No Result
View All Result
Home Lokal Daerah

Bojonegoro Menghadapi Krisis: Kekeringan Ekstrim dan Kualitas Udara Berbahaya

musa by musa
04/09/2024
in Lokal Daerah, Sains dan Teknologi
0
Bojonegoro Menghadapi Krisis: Kekeringan Ekstrim dan Kualitas Udara Berbahaya
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Bojonegoro, 4 September 2024 — Bojonegoro saat ini berada dalam situasi darurat akibat krisis kekeringan dan kualitas udara yang memburuk. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa wilayah ini mengalami kekeringan meteorologis dengan intensitas yang tinggi. Kekeringan yang terjadi disebabkan oleh pengaruh fenomena El Niño yang memperpanjang musim kemarau dan menurunkan curah hujan di wilayah ini. Sejak 1.440 jam terakhir atau setara dengan 60 hari, Bojonegoro tidak diguyur hujan sama sekali, menyebabkan suplai air bersih meningkat drastis hingga mencapai 2 juta liter. Kekeringan ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga dasarian (istilah rentang waktu selama 10 hari) pertama Oktober 2024, menurut data dari BMKG.

Pada saat yang sama, kualitas udara di Bojonegoro juga sangat mengkhawatirkan. Tingkat partikel PM2.5 di udara telah mencapai 7,2 kali lipat di atas ambang batas yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mengancam kesehatan warga, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Suhu maksimum di Bojonegoro pun mencapai 36,2°C pada tanggal 2 hingga 3 September, menjadikannya wilayah terpanas di Jawa Timur .

Peningkatan suhu ekstrem ini disebabkan oleh kombinasi dari gerak semu matahari, efek urban heat, dan perubahan iklim. Dengan kondisi ini, masyarakat diimbau untuk menghemat penggunaan air dan membatasi aktivitas di luar ruangan guna mengurangi risiko kesehatan akibat paparan udara yang buruk.

Referensi:

  • BMKG Klimatologi Jawa Timur https://staklim-jatim.bmkg.go.id/
  • BMKG. “Waspada Kemarau! BMKG Sebut Indonesia Berpotensi Alami Kekeringan Meteorologis”. https://www.bmkg.go.id
Previous Post

Kecelakaan Kembali Terjadi di Bojonegoro, Sepeda Motor Tabrak Truk di Ngemplak

Next Post

Seni Kuliner: Ketika Makanan Menjadi Karya Seni

musa

musa

Related Posts

denza
Sains dan Teknologi

Anjlok Gila-Gilaan, Denza D9 Masih Jadi Pilihan Sultan

14/08/2025
PAC Kalitengah
Lokal Daerah

PCA Kalitengah Gelar Parenting Islami, Tekankan Peran Perempuan dalam Membangun Generasi Berkarakter

12/08/2025
Darurrouf
Lokal Daerah

Ponpes Darurrouf Wilis Ajak 1.000 Donatur Wakaf Tanah

11/08/2025
kokam
Jurnal

Sinergi Sosial Pasca Apel KOKAM Akbar: Pemuda Muhammadiyah Lamongan Salurkan Bantuan Bedah Rumah untuk Anggota KOKAM

28/07/2025
wilis
Lokal Daerah

Retreat Inspiratif di Pesantren Darurrouf Wilis Bareng Koramil Jenu

23/07/2025
kokamlamongan
Jurnal

Jogja Memerah! KOKAM Lamongan Gerakkan 120 Kader untuk Apel Akbar Nasional

20/07/2025
Next Post
Seni Kuliner: Ketika Makanan Menjadi Karya Seni

Seni Kuliner: Ketika Makanan Menjadi Karya Seni

Jurnal Pelopor | Pelopor Berita Terdepan dan Terpercaya

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Navigate Site

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Lokal Daerah
  • Redaksi
  • Olahraga
  • Opini

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.