Kotawaringin Barat, 18 September 2024 – Suasana aula lantai 2 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kotawaringin Barat siang itu terasa berbeda dari biasanya. Puluhan pelajar dari 13 sekolah tingkat SMP, SMA, hingga pondok pesantren hadir dengan penuh semangat, bukan sekadar duduk manis, melainkan untuk menyelami dunia literasi lewat acara Bedah Buku “Saatnya Kemilau Bukan Galau”, karya Pengasuh Surau Madani, Ahmad Zailani atau yang akrab disapa Bang Zai.
Buku motivasi Islami yang diterbitkan PT Elex Media Komputindo (Gramedia Group) pada 2016 ini pernah menghiasi rak Gramedia di seluruh Indonesia. Kini, buku tersebut kembali “dihidupkan” dalam suasana penuh inspirasi, khususnya untuk para pelajar Kobar.
Sebelum acara inti, Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Achmad Zulkarnain, ST, memberikan sambutan hangat. Ia menekankan pentingnya literasi sebagai bekal utama generasi muda dalam menghadapi masa depan.
Bedah buku kali ini bukan hanya mengulas isi, tetapi juga membedah semangat. Dipandu moderator Unggul Cahya, Bang Zai menyampaikan bahwa anak muda perlu berani bermimpi, bangkit dari kegalauan, dan menorehkan prestasi berlandaskan iman. Lebih dari itu, ia berbagi tips menulis praktis yang langsung dipraktikkan peserta. Hasilnya mengejutkan—dalam waktu lima menit, ada yang mampu menulis lebih dari 190 kata. Tepuk tangan bergemuruh, membuktikan potensi literasi anak muda Kobar sangat besar jika diberi ruang yang tepat.
Kemeriahan acara bertambah dengan dibagikannya tujuh buku karya Bang Zai secara gratis. Hadiah ini bukan sekadar bacaan, tetapi simbol bahwa literasi adalah investasi berharga bagi masa depan.
Melalui kegiatan ini, Surau Madani menunjukkan kepeduliannya terhadap gerakan literasi, selain fokus pada dakwah Al-Qur’an. Surau Madani juga siap bersinergi dengan sekolah dan pesantren, termasuk mendampingi kelas kepenulisan hingga karya pelajar bisa benar-benar terbit.
Bang Zai meninggalkan pesan sederhana namun mendalam: “Menulis itu tidak harus jadi profesi kita, namun dengan menulis apa pun profesi kita akan punya nilai lebih.”
Acara ini menjadi tonggak penting tumbuhnya gerakan literasi di Kotawaringin Barat. Dengan kolaborasi sekolah, pesantren, perpustakaan, dan komunitas seperti Surau Madani, harapannya akan lahir generasi Qur’ani yang cerdas, produktif, dan berani menyuarakan kebaikan lewat karya.
Baca Juga:
Wow! Negara Komunis Ini Naikkan Tunjangan Guru Sampai 70%
Tren Baru! Brave Pink Hero Green Ramai Dipakai di Medsos
Saksikan berita lainnya: