Jurnal Pelopor – Legenda Manchester United, Paul Scholes, melontarkan kritik tajam terhadap gaya bermain Arsenal di bawah asuhan Mikel Arteta. Komentar itu muncul setelah The Gunners menahan imbang Manchester City 1-1 dalam lanjutan Premier League 2025/2026, Minggu (21/9/2025).
Menurut Scholes, pendekatan Arteta terlalu negatif dan justru mengingatkan pada pola permainan sepak bola Inggris dua dekade silam. Ia menilai Arsenal lebih memilih bertahan dan berhati-hati ketimbang tampil agresif.
“Seperti Mundur 20 Tahun”
Berbicara dalam podcast The Good, The Bad & The Football, Scholes menyebut Arteta seolah kembali ke masa lalu.
“Ya, menurut saya itu tim yang sangat negatif. Seolah dia kembali ke 20 tahun yang lalu. Saya tahu dia sudah lama di Inggris, tapi rasanya kami seperti membawa mentalitas Inggris kepadanya. Main aman, berhati-hati, coba bertahan menghadapi City,” ujar Scholes.
Ia menambahkan, jika gaya tersebut diterapkan oleh pelatih lokal, mereka akan langsung dicap sebagai pelatih dengan gaya terburuk.
“Tapi karena yang melakukannya Arteta dan Pep, mereka bisa lolos dari kritik itu,” tegasnya.
Guardiola Ikut Disinggung
Menariknya, Scholes juga menyindir Pep Guardiola. Meski dikenal sebagai pelatih dengan filosofi menyerang, Scholes menilai Guardiola kini ikut terjebak pola permainan yang terlalu konservatif.
“Dia sudah di sini 10 tahun. Rasanya kami hampir mengubahnya jadi pelatih Inggris,” kata Scholes.
Komentar ini menjadi perdebatan hangat, mengingat Guardiola dan Arteta dikenal sebagai dua pelatih modern yang mengusung dominasi bola dan pressing tinggi.
Arteta Balik Menjawab
Menanggapi kritik itu, Arteta dengan tenang memberikan klarifikasi jelang laga Arsenal melawan Port Vale di Carabao Cup. Ia menolak anggapan bahwa timnya bermain dengan “handbrake” alias terlalu menahan diri.
Menurutnya, fakta di lapangan menunjukkan Arsenal justru membuat Manchester City kesulitan.
“Dengan pengetahuan dan cara saya menganalisis pertandingan, mustahil saya bisa memprediksi Arsenal bisa sedominan itu selama 96 menit. Itu tidak pernah terjadi dalam 17 tahun Pep melatih,” ucap Arteta.
Ia menegaskan, dominasi tidak sama dengan bermain hati-hati. Arsenal memang butuh waktu lama untuk menciptakan peluang, tetapi mereka juga berhasil memaksa City mencatat penguasaan bola hanya 33,2 persen, terendah sepanjang karier Guardiola.
Terbuka pada Kritik
Meski membela gaya mainnya, Arteta tetap terbuka terhadap pendapat orang lain.
“Kalau ada hal yang bisa saya pelajari, saya senang untuk melakukannya. Itu bukan masalah,” tegasnya.
Debat mengenai gaya bermain Arsenal ini semakin memanaskan persaingan di Premier League musim ini. Pertanyaan besar pun muncul: apakah gaya Arteta yang dianggap “pragmatis” akan menjadi senjata ampuh Arsenal untuk merebut gelar, atau justru menjadi bumerang di akhir musim?
Sumber: Bola.com
Baca Juga:
Wow! Negara Komunis Ini Naikkan Tunjangan Guru Sampai 70%
Tren Baru! Brave Pink Hero Green Ramai Dipakai di Medsos
Saksikan berita lainnya: