Jurnal Pelopor — Penjualan MPV listrik premium Denza D9 di Indonesia mengalami penurunan tajam pada Juli 2025. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), distribusi dari pabrik ke dealer (wholesales) hanya mencapai 523 unit, turun sekitar 70% dibandingkan Juni 2025 yang mencatat 1.768 unit.
Tetap Memimpin, Alphard Masih di Posisi Kedua
Meski anjlok, Denza D9 tetap memimpin pasar MPV mewah. Pesaing terdekatnya, Toyota Alphard, hanya mencatat 95 unit wholesales, terpaut sangat jauh. Alphard menempati peringkat kedua, disusul Lexus LM350 (52 unit), Toyota Vellfire (9 unit), Mercedes-Benz V-Class (4 unit), Mercedes-Benz Sprinter (3 unit), dan Hyundai Staria (1 unit).
Kondisi ini memperlihatkan dominasi Denza D9 yang konsisten sejak awal tahun 2025. Bahkan, penjualan bulanannya masih lebih tinggi daripada total penjualan beberapa model pesaing selama setahun penuh.
Tren Penjualan dan Faktor Penurunan
Menurut pengamat otomotif, penurunan penjualan Denza D9 pada Juli 2025 bisa dipengaruhi oleh faktor ketersediaan stok, distribusi batch besar di bulan sebelumnya, dan pola permintaan musiman. Selain itu, beberapa dealer diduga menahan stok untuk menunggu kedatangan unit facelift yang dijadwalkan rilis pada kuartal keempat 2025.
Kendati turun, angka wholesales Denza D9 di Juli masih tergolong sangat tinggi untuk segmen MPV mewah, apalagi mengingat harga jualnya yang mendekati Rp1 miliar.
Spesifikasi Premium Denza D9
Denza D9 hanya dipasarkan dalam satu varian Battery Electric Vehicle (BEV) dengan harga Rp950 juta. Mobil ini memiliki dimensi panjang 5.250 mm, lebar 1.960 mm, tinggi 1.920 mm, dan jarak sumbu roda 3.110 mm.
Dilengkapi baterai 103 kWh, Denza D9 mampu menempuh jarak hingga 600 km dalam sekali pengisian penuh. Motor listriknya menghasilkan tenaga 308 hp dan torsi puncak 360 Nm. Selain itu, interiornya dibekali fitur premium seperti kursi captain seat berventilasi, sistem hiburan layar ganda, dan paket keselamatan aktif.
Kesimpulan
Meskipun penjualan Denza D9 pada Juli 2025 merosot drastis, dominasinya di pasar MPV mewah Indonesia belum tergoyahkan. Keunggulan teknologi listrik, jarak tempuh impresif, dan kenyamanan kelas atas membuatnya tetap unggul jauh di atas Alphard maupun kompetitor lainnya. Tren ini menjadi sinyal kuat bahwa konsumen Indonesia mulai mengalihkan pilihan ke kendaraan listrik premium, meski harganya tinggi.
Baca Juga:
Singonoyo Cup Meledak! Legenda Persibo Turun Gunung
Takut Ekonomi Ambruk? Ini Aset Aman Selain Emas
Saksikan berita lainnya: