Jurnal Pelopor – Pemain tengah asal Prancis, Paul Pogba, kembali menjadi sorotan dunia sepak bola. Bukan karena aksi spektakuler di lapangan, melainkan karena momen haru penuh air mata saat ia resmi menandatangani kontrak bersama AS Monaco, klub Ligue 1 Prancis. Setelah hampir dua tahun tersingkir dari gemerlapnya panggung sepak bola Eropa, Pogba kini memulai babak baru dalam kariernya dan hidupnya.
Tangisan Bahagia di Monaco
Sabtu (28/6/2025) malam waktu setempat menjadi titik balik bagi Paul Pogba. Dalam prosesi penandatanganan kontrak bersama manajemen AS Monaco, air mata mengalir deras di wajah Pogba. Ia beberapa kali harus menyeka matanya sebelum menandatangani lembar kontrak. Orang-orang di ruangan itu pun dibuat terdiam, menyaksikan bintang sepak bola dunia menangis bahagia, sekaligus lega.
“Saya tak pernah membayangkan bisa kembali. Ini seperti mimpi,” ucap Pogba dalam video yang kini viral di media sosial.
Terpuruk karena Doping dan Nyaris Pensiun
Kisah Pogba tak selalu gemilang. Di awal musim 2023/2024, kariernya mendadak runtuh setelah dinyatakan positif menggunakan zat terlarang dalam tes doping. Ia pun dilarang tampil sementara, menunggu penyelidikan. Pada Februari 2024, vonis resmi dijatuhkan: empat tahun larangan bertanding.
Pogba dan tim hukumnya mengajukan banding dan akhirnya sanksi dikurangi menjadi 1,5 tahun. Namun kerugian sudah telanjur besar. Ia tak hanya kehilangan tempat di Juventus, tapi juga kepercayaan dari banyak pihak. Pogba memutuskan kontrak dengan Juventus dan sempat menyatakan akan mundur dari sepak bola.
“Saya merasa dunia saya hancur. Saya tidak tahu siapa saya tanpa sepak bola,” ungkapnya dalam salah satu wawancara.
Peluang Kedua di Monaco
Maret 2025 menjadi awal kebangkitannya. Setelah masa hukuman berakhir, Pogba mulai berlatih intensif secara pribadi. Beberapa klub sempat dikaitkan dengannya, tapi Monaco-lah yang membuka pintu dan memberi harapan. Kesempatan ini jelas bukan sekadar kontrak, melainkan simbol dari pengampunan, kepercayaan, dan peluang kedua.
AS Monaco menilai Pogba masih punya nilai besar. Meski tak bermain di level tertinggi selama hampir dua tahun, pengalaman, kemampuan memimpin, dan teknik Pogba dianggap masih bisa diandalkan—baik sebagai pemain inti, mentor bagi pemain muda, maupun ikon kebangkitan klub.
Impian Timnas Prancis Masih Menyala
Pogba terakhir kali membela Timnas Prancis di turnamen besar saat Euro 2020. Ia absen di Piala Dunia 2022 karena cedera dan tidak masuk skuad Euro 2024 akibat sanksi doping. Kini, dengan peluang bermain reguler di Monaco, Pogba membuka kans untuk kembali memperkuat Les Bleus di Piala Dunia 2026.
Pelatih Prancis, Didier Deschamps, dikenal memberi kesempatan bagi pemain yang menunjukkan performa konsisten. Jika Pogba mampu menunjukkan versi terbaik dirinya di Ligue 1 musim 2025/2026, bukan tidak mungkin ia akan mengenakan jersey biru Prancis kembali di ajang tertinggi sepak bola dunia.
Kisah Inspiratif: Bangkit dari Jatuh yang Paling Dalam
Apa yang dialami Paul Pogba menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dari status sebagai pemain elite dunia, ia jatuh ke titik terendah, dikucilkan, dihukum, dan bahkan nyaris pensiun. Namun alih-alih menyerah, ia memilih bertahan, memperbaiki diri, dan kembali melangkah. Kepindahan ke Monaco bukan akhir cerita, tapi permulaan baru yang penuh harapan.
Bangkit bukan berarti kembali ke tempat yang sama. Tapi menjelma lebih kuat setelah jatuh sejatuh-jatuhnya.
Sumber: CNN Indonesia
Baca Juga:
Singonoyo Cup Meledak! Legenda Persibo Turun Gunung
Takut Ekonomi Ambruk? Ini Aset Aman Selain Emas
Saksikan berita lainnya: