Jurnal Pelopor – Ketegangan di Semenanjung Korea kembali meningkat setelah seorang tentara Korea Utara (Korut) tertangkap menyeberangi perbatasan ke wilayah Korea Selatan (Korsel) pada Minggu (19/10/2025). Menurut laporan militer Korsel, prajurit Korut tersebut melintasi Military Demarcation Line (MDL), yaitu garis pemisah utama di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang membagi kedua negara sejak berakhirnya Perang Korea pada 1953.
“Militer kami mengamankan tahanan seorang tentara Korea Utara yang melintasi garis demarkasi militer di garis tengah pada Minggu,” ungkap Kepala Staf Gabungan Korsel dalam pernyataan resmi yang dikutip dari AFP. “Militer mengidentifikasi individu tersebut di dekat MDL, melacak dan memantaunya, kemudian melakukan prosedur standar untuk menahannya,” tambahnya.
Dugaan Pembelotan dan Pengawasan Ketat di DMZ
Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa tentara tersebut diduga membelot ke Korea Selatan. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari otoritas Seoul apakah pelaku benar-benar mencari suaka atau memiliki motif lain.
Zona Demiliterisasi sendiri merupakan salah satu kawasan paling berbahaya di dunia. Wilayah ini dipenuhi ranjau darat dan dijaga ketat oleh pasukan dari kedua negara. Meskipun disebut “demiliterisasi,” kawasan ini justru menjadi area dengan konsentrasi militer tertinggi di Semenanjung Korea.
Pembelotan semacam ini terbilang sangat langka. Sebagian besar warga Korea Utara yang ingin melarikan diri biasanya menempuh jalur darat melalui Tiongkok, kemudian menuju negara ketiga seperti Thailand atau Laos sebelum akhirnya mencapai Korea Selatan.
Kasus Serupa di Masa Lalu
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa kasus penyeberangan individu dari Korut ke Korsel sempat terjadi, meskipun dengan risiko tinggi. Pada April 2025 lalu, seorang warga sipil Korea Utara berhasil menyeberangi perbatasan darat dengan bantuan militer Korea Selatan melalui operasi rumit yang berlangsung selama 20 jam. Sementara pada Agustus 2024, seorang tentara Korut juga dilaporkan membelot dengan cara yang sama.
Setiap warga atau tentara Korea Utara yang berhasil menyeberang biasanya langsung diserahkan ke badan intelijen Korea Selatan untuk menjalani pemeriksaan mendalam. Prosedur ini dilakukan untuk memastikan motif, latar belakang, dan potensi ancaman keamanan yang mungkin muncul.
Investigasi Lanjutan oleh Otoritas Seoul
Militer Korea Selatan menyatakan bahwa otoritas terkait kini tengah melakukan penyelidikan terhadap insiden ini, termasuk menelusuri asal-usul dan alasan pasti tentara tersebut melarikan diri. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Korea Utara terkait tindakan prajuritnya tersebut.
Peristiwa ini kembali menjadi sorotan di tengah meningkatnya aktivitas militer Pyongyang dalam beberapa bulan terakhir, termasuk uji coba rudal dan parade militer besar yang menampilkan senjata jarak jauh. Insiden ini juga memperlihatkan bahwa meski dijaga ketat, DMZ tetap menjadi titik rawan bagi potensi gesekan politik dan militer di kawasan.
Sumber: CNN Indonesia
Baca Juga:
Wow! Negara Komunis Ini Naikkan Tunjangan Guru Sampai 70%
Tren Baru! Brave Pink Hero Green Ramai Dipakai di Medsos
Saksikan berita lainnya: