Jurnal Pelopor – Pemerintah Indonesia sukses menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam dua mata uang asing, yaitu Dolar Amerika Serikat dan Euro, dengan total senilai Rp30,63 triliun. Penerbitan surat utang ini disambut antusias oleh investor global, dengan jumlah penawaran yang masuk jauh melebihi target Kementerian Keuangan.
Penerbitan SUN dilakukan dalam format SEC registered, yang terdaftar di U.S. Securities and Exchange Commission (SEC). Proses pricing telah berlangsung pada 8 Oktober 2025, sementara tanggal penerbitan dijadwalkan pada 16 Oktober 2025.
Rincian Penerbitan dan Seri SUN
Pemerintah menerbitkan dua seri SUN berdenominasi dolar AS, yakni RI0431 senilai US$600 juta dan RI0436 senilai US$1,25 miliar. Sementara itu, dalam denominasi Euro diterbitkan seri RIEUR1033 senilai EUR600 juta.
Dengan kurs yang berlaku, total nilai penerbitan mencapai sekitar Rp30,63 triliun. Menurut Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, langkah ini menjadi penerbitan global bonds format SEC-registered ke-17 yang dilakukan pemerintah Indonesia.
Permintaan Investor Melonjak Tajam
Penawaran SUN berdenominasi dolar dibuka pada sesi pagi di pasar Asia, sementara penawaran Euro dibuka bersamaan dengan pembukaan pasar Eropa di hari yang sama. Hasilnya, orderbook yang masuk mencapai lebih dari US$4,9 miliar dan EUR3 miliar, jauh di atas jumlah penerbitan yang direncanakan.
Adapun final yield untuk SUN denominasi dolar seri RI0431 (tenor 5,5 tahun) sebesar 4,35%, dan RI0436 (tenor 10,5 tahun) sebesar 4,95%. Untuk SUN denominasi Euro seri RIEUR1033 (tenor 8 tahun), yield final mencapai 3,752%.
Penerbitan Obligasi SDG: Komitmen pada Pembiayaan Berkelanjutan
SUN denominasi Euro kali ini diterbitkan dalam format thematic bond SDG (Sustainable Development Goals), yang menjadi SDG bond ketiga sejak 2021. Penerbitan ini berpedoman pada Sustainable Government Securities Framework, yang telah disesuaikan dengan standar internasional seperti International Capital Market Association (ICMA) Principles.
Hasil penerbitan SDG Bond akan digunakan untuk mendukung program dan proyek berorientasi pada pembangunan berkelanjutan, sesuai dengan kriteria Eligible SDGs Expenditures. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.
Pengakuan Internasional dan Lembaga Pemeringkat
Ketiga seri SUN tersebut telah memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari S&P, dan BBB dari Fitch, menandakan stabilitas dan kredibilitas utang Indonesia di mata global. Semua instrumen ini akan dicatatkan di Singapore Exchange (SGX-ST) dan Frankfurt Stock Exchange (FSE).
Menurut DJPPR, tingginya minat investor dipicu oleh fundamental ekonomi Indonesia yang kuat serta pengelolaan fiskal yang hati-hati.
“Pencapaian ini menegaskan dukungan luas dari berbagai basis investor internasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai penerbit kredibel di pasar global,” ujar DJPPR dalam pernyataannya.
Dikelola oleh Lembaga Keuangan Ternama
Dalam transaksi ini, BNP Paribas, Deutsche Bank, Goldman Sachs, Mandiri Securities, dan Morgan Stanley bertindak sebagai Joint Lead Managers. Sementara itu, PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk menjadi Domestic Dealers. Deutsche Bank juga dipercaya sebagai Sustainable Structuring Coordinator untuk penerbitan SDG Bond tersebut.
Pemerintah menegaskan bahwa hasil dari penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, sekaligus mendukung agenda pembiayaan berkelanjutan yang menjadi prioritas pembangunan nasional.
Sumber: CNBC Indonesia
Baca Juga:
Wow! Negara Komunis Ini Naikkan Tunjangan Guru Sampai 70%
Tren Baru! Brave Pink Hero Green Ramai Dipakai di Medsos
Saksikan berita lainnya: