Jurnal Pelopor – Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan merayakan hari jadinya yang ke-80 tahun pada Minggu (5/10/2025). Selama delapan dekade, TNI telah menorehkan sejarah panjang mulai dari penumpasan pemberontakan dalam negeri hingga mengirim pasukan dalam misi perdamaian dunia. Seiring bertambahnya usia, TNI terus bertransformasi, baik dari sisi sumber daya manusia maupun alutsista, demi menjaga posisinya sebagai salah satu kekuatan militer terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Peringkat Militer Terkuat di ASEAN
Berdasarkan laporan Global Fire Power (GFP) 2025, TNI menempati posisi pertama sebagai kekuatan militer terkuat di Asia Tenggara. Indonesia memperoleh skor Power Index (PwrIndx) 0,2557, lebih unggul dibanding Vietnam yang berada di urutan kedua dengan skor 0,4024 dan Thailand di posisi ketiga dengan skor 0,4536. Singapura menyusul di peringkat keempat, kemudian Myanmar, Filipina, Malaysia, Kamboja, dan Laos.
Jumlah Personel Aktif
Kekuatan personel TNI tercatat mencapai 400 ribu tentara aktif, menempati urutan kedua setelah Vietnam yang memiliki 600 ribu. Angka tersebut jauh melampaui Thailand dengan 360 ribu, Filipina 150 ribu, Malaysia 113 ribu, dan Singapura yang hanya memiliki 51 ribu pasukan. Jumlah ini menunjukkan kapasitas besar Indonesia dalam hal manpower, meski masih tertinggal dari Vietnam.
Anggaran Pertahanan dan Modernisasi
Dari sisi anggaran, Indonesia mengalokasikan US$10,6 miliar, terbesar kedua setelah Singapura dengan US$15 miliar. Singapura memang fokus pada modernisasi alutsista meski memiliki pasukan lebih sedikit. Namun, Indonesia tidak kalah dalam mengembangkan kekuatan, termasuk pembelian jet tempur terbaru Dassault Rafale dari Prancis. Sebanyak 42 unit pesawat canggih ini akan memperkuat TNI Angkatan Udara mulai 2026 dengan kontrak senilai US$8,1 miliar.
Kekuatan Darat: Tank Leopard Jadi Andalan
Dalam kategori tank, Indonesia memiliki 331 unit, masih di bawah Vietnam (1.374) dan Thailand (635). Meski demikian, kualitas tank Indonesia tergolong unggul karena TNI mengoperasikan Leopard 2 buatan Jerman, termasuk 61 unit Leopard 2RI yang didesain khusus untuk kondisi tropis. Hal ini membuat kekuatan darat TNI tetap diperhitungkan di kawasan.
Armada Laut Terbesar di ASEAN
TNI Angkatan Laut justru menjadi yang terkuat di Asia Tenggara dengan total 331 kapal. Jumlah ini jauh mengungguli Thailand (293 kapal), Vietnam (110), dan Singapura (56). Kapal terbaru, KRI Brawijaya 320, bahkan menjadi kapal terbesar dalam sejarah TNI AL. Armada laut yang semakin kuat mencerminkan fokus Indonesia menjaga kedaulatan wilayah maritimnya.
TNI 80 Tahun: Antara Tradisi dan Transformasi
Di usia ke-80, TNI menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Di satu sisi, kekuatan jumlah personel dan alutsista menempatkan Indonesia sebagai raja di ASEAN. Namun, di sisi lain, kebutuhan modernisasi dan efisiensi tetap menjadi pekerjaan rumah. Dengan anggaran yang terus ditingkatkan, serta strategi pertahanan yang semakin adaptif, TNI berupaya menjaga reputasinya sebagai kekuatan militer yang disegani di kawasan.
Sumber: CNBC Indonesia
Baca Juga:
Wow! Negara Komunis Ini Naikkan Tunjangan Guru Sampai 70%
Tren Baru! Brave Pink Hero Green Ramai Dipakai di Medsos
Saksikan berita lainnya: