Jurnal Pelopor – Kebersamaan Bernardo Tavares dengan PSM Makassar akhirnya berakhir. Pelatih asal Portugal itu resmi mengumumkan kepergiannya setelah tiga setengah tahun menukangi Juku Eja. Keputusan tersebut ia sampaikan melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Rabu (1/10) malam.
Perpisahan yang Emosional
Dalam unggahan tersebut, Tavares mengucapkan terima kasih kepada Indonesia, Sulawesi, serta PSM Makassar yang selama ini telah menjadi rumah baginya. Ia menyebut keputusan hengkang bukan perkara mudah, mengingat ikatan emosional yang terjalin dengan klub tertua di Indonesia itu.
“Dengan perasaan sedih, saya mengumumkan kepergian saya dari PSM Makassar, klub tertua di Indonesia, dengan sejarah hampir 110 tahun,” tulis Tavares.
Alasan Utama: Gaji Tak Kunjung Tuntas
Tavares secara terbuka mengungkapkan bahwa persoalan gaji menjadi faktor utama di balik keputusannya. Menurutnya, masalah pembayaran yang minim dan tidak lancar sudah ia hadapi selama lebih dari tiga tahun.
“Alasannya adalah minimnya pembayaran gaji, situasi yang saya hadapi selama tiga setengah tahun melatih,” tegasnya.
Ia juga mengaku sempat menolak sejumlah tawaran dari klub lain demi tetap setia melatih PSM. Hal itu ia lakukan karena percaya pada janji manajemen terkait stabilitas finansial tim.
Janji yang Tak Terpenuhi
Musim lalu, Tavares bertemu dengan jajaran manajemen, termasuk Fajrin dan Aksa. Dalam pertemuan itu, ia dijanjikan bahwa kondisi finansial klub akan lebih stabil untuk menghadapi musim 2025/2026. Namun, kenyataan di lapangan justru sebaliknya.
“Saya menolak tawaran lain tetapi kesulitan finansial tetap ada,” ungkapnya.
Prestasi Selama Bersama PSM
Meski harus berpisah dengan cara yang pahit, Tavares meninggalkan jejak prestasi yang membanggakan. Ia berhasil membawa PSM Makassar meraih gelar Liga 1 musim 2022/2023. Atas keberhasilannya, ia juga dinobatkan sebagai pelatih terbaik musim tersebut.
Prestasi itu menjadikan namanya begitu dihormati oleh suporter PSM, sekaligus memperkuat statusnya sebagai salah satu pelatih asing tersukses di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Memberi Waktu Klub Cari Pengganti
Tavares menegaskan bahwa ia memilih mundur saat jeda kalender FIFA. Menurutnya, keputusan ini diambil agar klub memiliki cukup waktu untuk mencari pelatih baru sebelum pertandingan pada 19 Oktober mendatang.
“Saya pergi sekarang, selama jeda kalender FIFA agar klub memiliki waktu untuk mencari pelatih baru,” jelasnya.
Kepergian Bernardo Tavares tentu menjadi kehilangan besar bagi PSM Makassar. Meski demikian, keputusan ini juga membuka lembaran baru, baik bagi sang pelatih maupun manajemen Juku Eja. Pertanyaannya, siapa yang akan mengisi kursi panas pelatih kepala PSM setelah era Tavares?
Sumber: CNN Indonesia
Baca Juga:
Wow! Negara Komunis Ini Naikkan Tunjangan Guru Sampai 70%
Tren Baru! Brave Pink Hero Green Ramai Dipakai di Medsos
Saksikan berita lainnya: