Jurnal Pelopor — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) resmi mendapat pagu anggaran tahun 2026 sebesar Rp8 triliun. Kepastian itu disampaikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid usai menghadiri rapat tertutup bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (15/9/2025).
“Rp8 triliun, jadi tadi ini kurang lebih sama dengan pagu awal, kemudian pagu anggaran, dan ini pagu definitifnya,” ujar Meutya.
Ia menambahkan bahwa Komdigi akan mengikuti keputusan Badan Anggaran DPR (Banggar) dan sejauh ini tidak ada penambahan alokasi dibanding tahun sebelumnya.
Tiga Fokus Strategis Komdigi
Meski tidak ada tambahan anggaran, Meutya menegaskan pihaknya tetap memprioritaskan sejumlah program penting. Ia menyebut, dana Rp8 triliun akan dimanfaatkan secara optimal agar program strategis berjalan efektif.
“Kami patuh dan tentu kita mengatur ulang prioritas dari anggaran yang ada, agar semua program-program khususnya yang terkait dengan Astacita Presiden dan quick wins dari Komdigi ini bisa dilakukan dengan baik,” jelasnya.
Menurut Meutya, ada tiga fokus utama Komdigi pada tahun 2026, yakni:
- Pembangunan Infrastruktur Digital
Komdigi akan terus mendorong pemerataan konektivitas di seluruh pelosok Indonesia untuk mengurangi kesenjangan akses internet. - Pengawasan Ruang Digital
Upaya menciptakan ruang digital yang lebih aman, ramah anak, dan bersih dari konten berbahaya seperti pornografi dan judi online akan dipercepat. Termasuk pula penguatan fungsi komunikasi publik pemerintah. - Penguatan Ekosistem Digital dan Startup
Komdigi ingin menjaga keberlangsungan ekosistem digital, terutama dengan mendukung pertumbuhan startup lokal sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru (engine of growth).
Usulan Tambahan Rp12,6 Triliun Sebelumnya
Sebelumnya, pada rapat bersama Komisi I DPR RI pada Juli 2025, Komdigi sempat mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp12,6 triliun. Sekretaris Jenderal Komdigi, Ismail, menjelaskan bahwa berdasarkan surat bersama Kementerian Keuangan dan Bappenas Nomor S-356, Komdigi hanya memperoleh pagu indikatif Rp7,75 triliun yang terdiri dari dana rupiah murni Rp2,9 triliun serta beberapa komponen tambahan lainnya.
Namun, menurut perhitungan kebutuhan riil, Komdigi memerlukan total anggaran Rp20,36 triliun untuk tahun 2026. Artinya, masih ada kekurangan sebesar Rp12,615 triliun agar seluruh program prioritas bisa dijalankan.
“Untuk kebutuhan 2026 kami sudah mendapatkan masukan dari seluruh unit kerja. Kebutuhan Komdigi ini ada di angka Rp20,36 triliun. Sehingga dibutuhkan kekurangan anggaran sebesar Rp12,615 triliun,” jelas Ismail kala itu.
Tantangan dan Harapan
Dengan pagu yang akhirnya ditetapkan hanya Rp8 triliun, Komdigi akan menghadapi tantangan besar dalam memaksimalkan capaian target pembangunan digital nasional. Meski begitu, Meutya Hafid optimistis bahwa pengelolaan anggaran secara efisien dan penentuan prioritas yang tepat akan menjadi kunci keberhasilan.
Ia menegaskan bahwa seluruh program Komdigi diarahkan untuk mendukung agenda transformasi digital nasional sekaligus menumbuhkan ekonomi digital yang inklusif dan berdaya saing global.
Sumber: CNBC Indonesia
Baca Juga:
Wow! Negara Komunis Ini Naikkan Tunjangan Guru Sampai 70%
Tren Baru! Brave Pink Hero Green Ramai Dipakai di Medsos
Saksikan berita lainnya: