Jurnal Pelopor – Timnas Korea Selatan U-23 masih menyimpan memori pahit saat berhadapan dengan Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024. Pertemuan bersejarah itu berlangsung di babak perempat final, 25 April 2024, di Qatar.
Banyak yang menjagokan Taeguk Warriors Muda kala itu. Dengan reputasi kuat sebagai langganan semifinalis, ditambah Indonesia yang berstatus debutan, publik sepak bola Asia menilai Korea Selatan akan menang mudah. Namun kenyataan berkata lain.
Pertandingan berakhir 2-2 hingga perpanjangan waktu, dan drama adu penalti menjadi penentu. Indonesia tampil luar biasa dengan mental baja, hingga akhirnya menang 11-10 dalam adu tos-tosan menegangkan. Hasil tersebut membuat Korea Selatan harus pulang lebih awal, sementara Indonesia melangkah ke semifinal untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Kini Bertemu Lagi di Kualifikasi
Setelah lebih dari setahun berlalu, kedua tim kembali dipertemukan, kali ini dalam kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Grup J yang dihuni Korea Selatan, Indonesia, Makau, dan Laos akan berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, pada 3–9 September 2025.
Namun kali ini situasinya berbeda. Indonesia sudah tidak lagi ditangani Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan yang kala itu menjadi arsitek keberhasilan Garuda Muda. Kini, posisi juru taktik ditempati Gerald Vanenburg asal Belanda. Sementara Korea Selatan U-23 datang dengan nakhoda baru, Lee Min-sung, yang mengambil alih sejak Juni 2025.
Lee Min-sung: “Ini Tim yang Berbeda”
Dalam konferensi pers jelang turnamen, Lee Min-sung mengakui bahwa kekalahan dari Indonesia tahun lalu masih membekas. Namun ia menegaskan, kondisi timnya saat ini sudah berubah.
“Ini tim yang benar-benar berbeda karena kami melakukan banyak perubahan. Saya mengambil pekerjaan ini sejak Juni lalu. Jadi, kami percaya pada performa mereka dan akan berpartisipasi sebagai tim untuk menunjukkan performa yang hebat,” ujarnya.
Lee menambahkan, target utama Korea Selatan adalah memastikan tiket ke putaran final di Arab Saudi. Ia menolak jika timnya disebut hanya fokus balas dendam melawan Indonesia.
“Kami tidak hanya memikirkan pertandingan melawan Indonesia. Kami akan fokus satu per satu, dimulai dari Makau, lalu Laos, baru kemudian Indonesia,” tegasnya.
Indonesia Punya Modal Kepercayaan Diri
Bagi Indonesia, memori mengalahkan Korea Selatan tentu menjadi modal psikologis penting. Meski pelatih dan komposisi pemain sudah banyak berubah, catatan sejarah itu bisa menjadi pemicu motivasi.
Apalagi, Indonesia U-23 baru saja tampil solid di Piala AFF U-23 2025 di Jakarta. Meskipun gagal juara usai kalah tipis 0-1 dari Vietnam di final, performa Garuda Muda cukup menjanjikan. Beberapa pemain baru mulai menunjukkan potensi, dan Vanenburg diharapkan bisa melanjutkan fondasi yang sudah diletakkan Shin Tae-yong.
Format Kualifikasi Ketat
Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 ini diikuti 44 negara yang dibagi ke dalam 11 grup. Hanya juara grup dan 4 runner-up terbaik yang berhak lolos ke putaran final, bergabung dengan tuan rumah Arab Saudi. Artinya, margin kesalahan sangat kecil. Satu hasil imbang bisa jadi krusial.
Indonesia tentu berharap bisa memanfaatkan status tuan rumah Grup J. Dukungan penuh suporter di Gelora Delta bisa menjadi senjata tambahan, terutama pada laga pamungkas kontra Korea Selatan, 9 September 2025.
Catatan Sejarah Jadi Bahan Bakar
Sejarah mencatat, kemenangan Indonesia atas Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024 menjadi salah satu momen paling membanggakan dalam sepak bola nasional. Laga itu tidak hanya meloloskan Garuda Muda ke semifinal, tetapi juga membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing dengan raksasa Asia.
Kini, dengan status tuan rumah dan dukungan publik, Indonesia kembali punya peluang mencetak kejutan. Meski demikian, Lee Min-sung berjanji timnya datang lebih siap dan tidak akan meremehkan lawan.
“Kami menghormati Indonesia, mereka tim yang bagus. Tapi kami datang untuk menunjukkan performa terbaik dan membuktikan bahwa Korea Selatan tetap salah satu yang terbaik di Asia,” tutup sang pelatih.
Sumber: Bola.com
Baca Juga:
Singonoyo Cup Meledak! Legenda Persibo Turun Gunung
Takut Ekonomi Ambruk? Ini Aset Aman Selain Emas
Saksikan berita lainnya: