Jurnal Pelopor – Kepergian Marsma TNI Fajar Adrianto dalam kecelakaan pesawat latih di Ciampea, Bogor, Minggu (3/8/2025), menyisakan duka mendalam bagi sahabat-sahabatnya. Salah satunya adalah Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BAPPISUS), Aries Marsudiyanto. Keduanya merupakan sahabat dekat dan rekan seangkatan di AKABRI tahun 1992.
Aries mengenang dengan haru momen terakhir yang ia habiskan bersama Fajar saat mencoba olahraga udara trike gantole di Cibubur, dua tahun lalu.
“Kami belajar trike gantole bersama. Beliau sangat berani, kami terbang berdua dengan masing-masing trike. Saya masih ditemani instruktur, tapi beliau sudah sangat mahir,” tutur Aries saat melayat di kediaman duka di Pancoran, Jakarta Selatan.
Sosok Penerbang Pemberani dan Ceria
Marsma Fajar tak hanya dikenang sebagai sahabat yang setia, tetapi juga seorang perwira dengan dedikasi tinggi. Sebagai pilot tempur F-16, ia memiliki rekam jejak membanggakan, termasuk dalam misi pengusiran pesawat FA-18 Hornet milik Amerika Serikat di wilayah udara Bawean.
“Di mana pun beliau berada, selalu tersenyum. Beliau sangat disiplin dan selalu ceria. Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya,” ucap Aries dengan mata berkaca-kaca.
Ia pun berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan.
Kronologi Kecelakaan Pesawat Latih
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma Nyoman Suadnyana, menjelaskan bahwa pesawat yang ditumpangi Marsma Fajar lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pada pukul 09.08 WIB dalam misi latihan profisiensi olahraga dirgantara. Namun, sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat dinyatakan hilang kontak dan tak lama kemudian ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana, Ciampea.
Fajar yang menjadi pilot bersama rekan co-pilot bernama Roni langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto. Sayangnya, nyawa Fajar tak terselamatkan dan ia dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah tiba di rumah sakit.
Latihan Rutin yang Berujung Duka
Penerbangan tersebut merupakan bagian dari kegiatan pembinaan kemampuan personel FASI (Federasi Aero Sport Indonesia), yang dibina oleh TNI AU. Penerbangan sudah mengantongi Surat Izin Terbang (SIT) dan pesawat dalam kondisi laik terbang. Bahkan, itu merupakan sortie kedua hari itu.
“Ini benar-benar musibah. Kami semua terkejut dan berduka. Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” tutup Nyoman.
Baca Juga:
Singonoyo Cup Meledak! Legenda Persibo Turun Gunung
Takut Ekonomi Ambruk? Ini Aset Aman Selain Emas
Saksikan berita lainnya: