Jurnal Pelopor – Dalam langkah mengejutkan di tengah konflik yang masih berkecamuk, Perdana Menteri Ukraina, Denis Shmigal, resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu (16/7). Keputusan ini datang hanya sehari setelah Presiden Volodymyr Zelensky menunjuk pengganti baru dan mengumumkan pergeseran besar dalam kabinet pertahanan Ukraina.
Pengunduran Diri dan Alasan Resmi
Shmigal menyerahkan surat pengunduran dirinya langsung kepada parlemen Ukraina, Verkhovna Rada. Ia juga membagikan salinan surat itu lewat Telegram, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh tim dan Presiden Zelensky atas kepercayaan yang diberikan selama masa jabatannya.
Langkah ini tidak lepas dari keputusan Zelensky yang menunjuk Shmigal untuk mengisi jabatan baru sebagai Menteri Pertahanan Ukraina, menggantikan Rustem Umerov. Pengalaman Shmigal dalam pemerintahan dinilai sangat dibutuhkan untuk memperkuat sektor pertahanan di masa perang.
Rotasi Kabinet dan Agenda Baru Zelensky
Zelensky memuji dedikasi Shmigal dan mengatakan bahwa “pengalamannya yang luas akan sangat berharga dalam memimpin Kementerian Pertahanan.” Umerov, yang sebelumnya memimpin delegasi Ukraina dalam negosiasi damai dengan Rusia di Istanbul, dilaporkan akan ditunjuk sebagai Duta Besar Ukraina untuk Amerika Serikat.
Sementara itu, jabatan Perdana Menteri akan diisi oleh Yulia Sviridenko, saat ini menjabat sebagai Menteri Ekonomi sekaligus wakil Shmigal. Sviridenko, 39 tahun, dikenal memiliki hubungan kuat dengan Amerika Serikat, terutama dalam kerja sama sumber daya mineral strategis. Penunjukannya akan segera diajukan ke parlemen untuk mendapat persetujuan.
Bayang-bayang Skandal dan Kritik Konstitusional
Pergantian posisi penting ini juga tak lepas dari kontroversi. Kementerian Pertahanan Ukraina sempat terseret berbagai skandal korupsi, termasuk pada masa Menteri Aleksey Reznikov. Kini, langkah Zelensky yang menunjuk pengganti perdana menteri secara langsung dipertanyakan. Mantan PM Nikolay Azarov mengkritik bahwa keputusan itu tidak sesuai konstitusi karena seharusnya melibatkan persetujuan parlemen.
Kesimpulan
Perombakan besar di tubuh pemerintahan Ukraina ini menunjukkan upaya Presiden Zelensky untuk merespons tantangan di medan perang dengan memperkuat struktur pertahanan dan diplomasi internasional. Namun di tengah konflik dan ketegangan politik, perubahan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang prosedur dan stabilitas internal negara.
Apakah rotasi ini akan membawa perubahan positif atau justru memperdalam krisis politik di Ukraina? Kita tunggu langkah selanjutnya dari parlemen Ukraina.
Sumber: CNBC Indonesia
Baca Juga:
Singonoyo Cup Meledak! Legenda Persibo Turun Gunung
Takut Ekonomi Ambruk? Ini Aset Aman Selain Emas
Saksikan berita lainnya: