Jurnal Pelopor — Di tengah lanskap kuliner modern yang terus berlomba menyajikan hal-hal unik dan instagramable, sebuah restoran elite di Moskow, Rusia, mencuri perhatian dunia. Bukan karena olahan kaviar atau menu khas Rusia yang dihidangkan, melainkan karena sebuah dessert eksklusif berbentuk Labubu, boneka mungil asal Hong Kong yang kini menjadi ikon budaya pop global.
Labubu Bisa Dimakan? Ini Bukan Mainan Biasa
Dessert yang sedang viral ini benar-benar tampak seperti boneka asli Labubu. Dibuat dengan lapisan cokelat putih premium, bagian dalamnya berisi mousse buah segar yang lembut dan aromatik. Penampilan dan detailnya sangat menyerupai boneka aslinya, hingga membuat banyak pengunjung enggan menyantapnya saking sayangnya. Namun bagi yang penasaran mencicipi, rasa manisnya diklaim “senikmat tampilannya”.
Meski hanya satu porsi kecil, harga dessert ini mencapai 4.500 rubel atau sekitar Rp 928 ribu. Namun itu tak menghentikan para penggemar dan kolektor yang rela antre, bahkan dari luar kota.
“Dalam dua minggu pertama, kami menerima sekitar seribu panggilan telepon per hari. Orang-orang ingin memesan atau menanyakan apakah masih tersedia,” kata Elizaveta Sazonova, direktur restoran, dikutip dari Reuters.
Bonus Eksklusif: Boneka Asli Labubu Menyertai Dessert
Tak sekadar pencuci mulut, dessert Labubu juga dilengkapi dengan replika mainan eksklusif. Replika tersebut dibuat dengan bahan berkualitas tinggi dan tidak dijual bebas, menjadikannya incaran para kolektor. Inilah yang membuat para tamu menganggap menu ini sebanding dengan harganya: kenikmatan lidah dan hadiah langka sekaligus.
Kelahiran Labubu: Dari Galeri ke Meja Makan
Labubu pertama kali diciptakan oleh ilustrator dan seniman Hong Kong, Kasing Lung, lebih dari satu dekade lalu. Karakter ini kemudian dipasarkan secara luas oleh Pop Mart, perusahaan mainan asal Tiongkok yang terkenal dengan produk-produk koleksi berbentuk blind box kotak berisi karakter acak yang memancing rasa penasaran.
Boneka ini menjadi fenomena global sejak Lisa BLACKPINK tertangkap kamera membawa Labubu dalam berbagai kesempatan. Unggahannya langsung memicu tren di kalangan penggemar K-pop dan selebritas. Bahkan, David Beckham ikut memamerkan Labubu miliknya di Instagram, menambah daya tarik boneka ini di pasar Eropa dan Amerika.
Komentar Netizen:
- “Rp 900 ribu buat satu kue? Tapi kalau dapet Labubu asli sih, worth it!”
- “Kreatif banget. Bikin nggak tega makan.”
- “Kapan ada di Jakarta?”
Dari Budaya Pop ke Dunia Kuliner
Restoran di Moskow tersebut menjadi contoh sukses bagaimana tren budaya pop Asia, khususnya dari dunia K-pop dan koleksi mainan, berhasil menembus dunia kuliner kelas atas.
“Labubu bukan hanya mainan. Ia sekarang adalah simbol gaya hidup, dan kami ingin menghadirkannya ke dunia kuliner,” ujar salah satu chef kreator dari tim restoran.
Dalam era ketika makanan tak hanya soal rasa tapi juga pengalaman visual dan emosional, Labubu menjadi simbol pertemuan antara seni, makanan, dan nostalgia masa kecil.
Sumber: CNBC Indonesia
Baca Juga:
Singonoyo Cup Meledak! Legenda Persibo Turun Gunung
Takut Ekonomi Ambruk? Ini Aset Aman Selain Emas
Saksikan berita lainnya: