Jurnal Pelopor – Dalam semesta “Star Wars”, Luke Skywalker menyaksikan dua matahari terbenam di planet Tatooine. Kini, para ilmuwan menemukan sesuatu yang bahkan lebih unik: sebuah planet sungguhan yang mengorbit dua brown dwarf, bukan bintang biasa.
Planet ini dinamai 2M1510 (AB) b, dan ditemukan mengorbit dua objek langka—brown dwarf—yakni benda langit yang massanya terlalu besar untuk disebut planet, tapi terlalu kecil untuk menjadi bintang sejati. Planet ini terletak sekitar 120 tahun cahaya dari Bumi.
Orbit Kutub: Nyaris Tegak Lurus
Yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah jalur orbit planetnya yang sangat tidak biasa. Alih-alih mengikuti jalur datar dari orbit kedua brown dwarf, planet ini justru mengelilinginya dengan orbit kutub, hampir tegak lurus terhadap bidang rotasi keduanya.
Orbit kutub seperti ini sangat langka, bahkan tidak ada satupun planet di Tata Surya kita yang memiliki jalur serupa. Dalam hal ini, planet ini tampak “menantang gravitasi” dari cara kerja sistem biner biasa.
Dua Matahari Redup, Satu Planet Eksotis
Brown dwarf tersebut memiliki massa sekitar 4% dari matahari, dan hanya 0,1% secerah matahari. Menurut peneliti utama Thomas Baycroft dari University of Birmingham, bila seseorang berdiri di permukaan planet ini, pemandangan dua “matahari” di langit akan berbeda dari Tatooine. Keduanya akan tampak merah redup, kembar identik, dan jauh lebih lemah cahayanya dibandingkan matahari.
Penemuan Pertama di Dunia
Ini adalah planet pertama yang diketahui memiliki orbit kutub mengelilingi sistem biner brown dwarf. Dari sekitar 5.800 exoplanet yang telah ditemukan sejauh ini, hanya 16 yang mengorbit dua bintang—dan belum ada satu pun yang mengelilingi brown dwarf, sampai penemuan ini.
Kesimpulan: Planet Ekstrem, Bukti Keanekaragaman Alam Semesta
Peneliti Amaury Triaud menyebut penemuan ini sebagai “konfigurasi paling eksotis dalam sistem planet.” Ia menambahkan bahwa keberagaman exoplanet di alam semesta telah melampaui semua ekspektasi para astronom.
“Setiap penemuan aneh seperti ini membuka jendela baru untuk memahami bagaimana planet terbentuk,” ujarnya.
Sumber: Reuters
Baca Juga:
Utang RI Rp 250 T, Sri Mulyani: Bukan Karena Tak Punya Uang!
Tarif Trump Bikin Harga Kopi hingga Skincare Melonjak di AS
Saksikan berita lainnya: