Jurnal Pelopor — Hubungan dagang Indonesia dan Amerika Serikat kembali memanas. Presiden AS Donald Trump resmi mengenakan tarif impor tambahan sebesar 32% untuk barang-barang asal Indonesia. Dengan tambahan tarif dasar 10%, total beban tarif menjadi 42%. Kebijakan ini dipastikan menghantam daya saing ekspor RI.
Pemerintah Tidak Diam: 9 Langkah Kemenlu
Kementerian Luar Negeri Indonesia langsung merespons keras. Lewat pernyataan resmi yang dirilis Jumat (4/4/2025), ada sembilan poin strategi yang sudah di siapkan untuk mengantisipasi dampaknya:
- Tarif berlaku mulai 9 April 2025, dengan cakupan produk meliputi elektronik, TPT, furnitur, kelapa sawit, karet, udang, hingga hasil laut.
- Pemerintah mengakui dampaknya signifikan, terutama terhadap sektor unggulan ekspor RI.
- Tim ekonomi nasional segera menghitung kerugian dan menyiapkan langkah mitigasi untuk menjaga daya saing.
- Pemerintah akan memastikan stabilitas nilai tukar dan yield SBN, bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk menjaga likuiditas valas.
- Negosiasi lintas kementerian sudah di lakukan sejak awal tahun, termasuk dengan perwakilan Indonesia di AS dan para pelaku usaha.
- Delegasi tingkat tinggi akan dikirim ke Washington DC untuk negosiasi langsung.
- RI siap menjawab tudingan AS dalam laporan National Trade Estimate (NTE) 2025, termasuk soal non-tariff barrier.
- Presiden Prabowo memerintahkan reformasi regulasi besar-besaran untuk meningkatkan daya saing dan iklim investasi.
- Indonesia juga menggandeng Malaysia untuk mendorong respon ASEAN secara kolektif, mengingat seluruh anggota ASEAN ikut terdampak.
Tiga Gebrakan Prabowo Hadapi Trump
Tak berhenti di situ, Deputi Diseminasi Informasi Istana, Noudhy Valdryno, menjelaskan bahwa Presiden Prabowo telah menyiapkan tiga gebrakan strategis sejak awal pemerintahan untuk menghadapi tekanan global, termasuk dari Trump.
a. Perluas Aliansi Dagang
Indonesia kini aktif dalam BRICS dan telah meneken perjanjian besar seperti:
- RCEP (dengan ASEAN + 5 negara Asia-Pasifik)
- Akses menuju OECD (yang mewakili 64% perdagangan global)
- Perjanjian bilateral dengan Jepang, Korea, UEA, Iran, Chile, dan lainnya.
b. Percepat Hilirisasi SDA
Pemerintah fokus mengubah model ekonomi dari eksportir bahan mentah menjadi produsen barang jadi. Contoh konkret:
- Sukses hilirisasi nikel
- Peluncuran Badan Investasi Danantara yang akan mendanai proyek hilirisasi di sektor strategis seperti batu bara, migas, dan perikanan.
c. Dorong Konsumsi Domestik
Dua program unggulan menjadi andalan:
- Program Makan Bergizi Gratis di seluruh sekolah
- 80.000 koperasi desa merah putih untuk memperkuat ekonomi desa dan memperluas konsumsi rumah tangga (yang menyumbang 54% dari PDB).
Kesimpulan: RI Tak Akan Gentar
Pemerintah Prabowo menyatakan siap menghadapi tantangan global, termasuk “serangan dagang” dari Trump. Dengan kombinasi diplomasi, reformasi ekonomi, dan peningkatan konsumsi domestik, Indonesia optimis tetap bisa tumbuh di tengah badai global.
Sumber: CNBC Indonesia
Baca Juga:
Dampak Perang Dagang Trump: Indonesia Kena Tarif 32%!
Evandra Pahlawan! Timnas U-17 kalahkan Korea Selatan
Saksikan berita lainnya: