Jurnal Pelopor – Ketegangan perdagangan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat semakin memanas setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan perusahaan-perusahaan Eropa untuk menangguhkan investasi mereka di AS. Langkah ini menunjukkan kekhawatiran atas ketidakpastian ekonomi yang dipicu oleh tarif besar-besaran yang diumumkan Presiden Donald Trump.
Dampak bagi Perusahaan Prancis dan Peluang bagi Indonesia
Keputusan ini bisa berdampak pada perusahaan besar Prancis seperti CMA CGM dan Schneider Electric, yang sebelumnya telah mengumumkan investasi besar di AS. Jika perusahaan-perusahaan Eropa mengikuti seruan Macron, hubungan bisnis transatlantik bisa semakin tegang dan memicu langkah balasan yang lebih keras dari Uni Eropa.
Namun, situasi ini juga membuka peluang bagi Indonesia. Dengan perusahaan Eropa mungkin mencari alternatif investasi di luar AS, Indonesia dapat menawarkan lingkungan bisnis yang stabil dan berkembang, terutama di sektor logistik, manufaktur, dan energi.
“Ketegangan ini bisa menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menarik lebih banyak investasi dari perusahaan Eropa yang mencari pasar baru,” ujar ekonom Rizky Darmawan.
Langkah Uni Eropa dan Respons Global
Macron juga mengisyaratkan bahwa Uni Eropa dapat menggunakan mekanisme anti-koersi dan langkah-langkah balasan di sektor layanan digital dan pembiayaan. Jika langkah ini diambil, persaingan dagang global bisa semakin meningkat dalam beberapa minggu mendatang.
Namun, pertanyaannya tetap: Apakah para pemimpin Eropa akan bersatu mendukung seruan Macron, ataukah perusahaan tetap akan memprioritaskan kepentingan bisnis mereka di AS? Terlepas dari jawabannya, Indonesia perlu bersiap untuk menangkap peluang dari perubahan dinamika perdagangan global ini.
Sumber: Reuters
Baca Juga:
Dampak Perang Dagang Trump: Indonesia Kena Tarif 32%!
Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Sementara!
Saksikan berita lainnya: