Jakarta, 14 Februari 2025 – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa Indonesia akan meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara), badan pengelola investasi baru, pada 24 Februari 2025. Danantara bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan dana investasi dari sektor korporasi, tanpa bergantung pada APBN.
Dalam pidatonya di World Government Summit di Dubai pada Kamis (13/2/2025), Prabowo menyatakan bahwa Danantara akan mengelola aset senilai USD 900 miliar atau sekitar Rp 14.615 triliun (asumsi kurs Rp 16.238 per USD).
“Danantara akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara dalam proyek berkelanjutan di sektor energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan,” kata Prabowo.
Ia menargetkan agar proyek Danantara berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Perkiraan Pendanaan awal mencapai USD 20 miliar.
“Pendanaan awal sebesar 20 miliar dolar AS akan digunakan untuk 15 hingga 20 proyek besar bernilai miliaran dolar,” tambahnya.
Apa Itu Danantara?
Danantara akan berfungsi sebagai super holding BUMN dan kendaraan investasi pemerintah. Pembentukannya merupakan bagian dari undang-undang baru tentang BUMN yang telah mendapat persetujuan pada 5 Februari 2025.
Pemerintah berharap Daya Anagata Nusantara dapat meningkatkan sinergi BUMN, menarik investasi asing, dan meningkatkan efisiensi pengelolaan perusahaan pelat merah.
Percepatan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa Danantara akan mempercepat investasi nasional.
“Danantara adalah inovasi untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya mengandalkan APBN tetapi juga dana dari sektor korporasi,” ujar Erick dalam konferensi di Jakarta (3/2/2025).
Menurut Erick, badan ini akan berperan dalam sektor strategis seperti hilirisasi industri, ketahanan pangan, energi, dan kelistrikan.
Revisi Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, yang telah mendapat pengesahan dalam Rapat Paripurna DPR pada 4 Februari 2025, mengatur pembentukan Badan Penyelenggara Investasi (BPI) Danantara. Selain itu, langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan aset negara. Dengan demikian, pemerintah berharap kebijakan ini dapat memberikan manfaat lebih besar bagi perekonomian nasional serta memperkuat daya saing Indonesia di kancah global.
Peluncuran dan Implementasi
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan bahwa pemerintah sedang merampungkan detail teknis sebelum peluncuran.
“Kami optimistis Danantara akan memberi dampak besar bagi perekonomian nasional. Kami sedang menyelesaikan detail teknis dan akan meluncurkannya dalam beberapa bulan ke depan,” kata Kartika dalam acara Mandiri Investment Forum di Jakarta (11/2/2025).
Dengan peluncuran Danantara, pemerintah berharap dapat lebih efektif mempercepat pengembangan proyek strategis. Selain itu, meningkatkan daya saing ekonomi, serta pada akhirnya mendorong pembangunan infrastruktur dan industri nasional.
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Indonesia – Turki: Kemitraan Strategis Menuju Masa Depan yang Lebih Baik
Saksikan berita lainnya:
Penyelundupan Barang Ilegal: Bisnis Haram yang Tak Pernah Mati!