Jurnal Pelopor – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan mengeluarkan AS dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 20 Januari 2025. Trump menyebut penanganan pandemi Covid-19 yang buruk dan kegagalan reformasi sebagai alasan. Ia juga mengkritik kontribusi AS yang terlalu besar dibandingkan dengan China.
Jerman Berupaya Mengubah Keputusan Trump
Menanggapi langkah Trump, Jerman berusaha melobi agar AS tetap berada di WHO. Menteri Kesehatan Jerman, Karl Lauterbach, menyatakan bahwa keluarnya AS akan merusak infrastruktur kesehatan global. Jerman merupakan donor terbesar kedua bagi WHO setelah AS, menyumbang sekitar 3% dari pendanaan lembaga tersebut.
WHO Menanggapi Langkah AS dengan Harapan Dialog
Badan Kesehatan PBB melalui juru bicara Tarik Jašarević menyatakan harapan agar Trump mempertimbangkan kembali keputusannya. WHO mengajak AS untuk berdialog demi kepentingan warga Amerika dan seluruh dunia.
Dampak Keluar AS dari WHO
Jika AS benar-benar keluar dari WHO, dampaknya akan sangat besar bagi kesehatan dunia. Berikut beberapa dampaknya:
- Pendanaan Terpengaruh AS menyumbang 18% dari anggaran WHO, yang diperkirakan mencapai US$ 6,8 miliar untuk periode 2024-2025. AS membiayai 75% program WHO untuk HIV dan penyakit menular lainnya.
- Gangguan Negosiasi Pasca-Pandemi Trump skeptis terhadap perjanjian pascapandemi yang dipimpin WHO. AS akan menghentikan negosiasi terkait perjanjian tersebut.
- Penarikan Staf AS dari Jenewa Trump memerintahkan penarikan staf dan kontraktor AS yang bekerja dengan WHO. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS sebelumnya bekerja erat dengan WHO.
- Pengawasan Wabah Dunia Terancam AS merupakan bagian dari jaringan pengawasan influenza global yang diawasi WHO. Penarikan AS dapat mempengaruhi upaya pengawasan wabah dunia.
- Kampanye Melawan AIDS Terganggu AS merupakan penyandang dana utama dalam perang melawan HIV melalui PEPFAR. Pemangkasan dana untuk kesehatan reproduksi juga mengancam upaya global ini.
- Peningkatan Kebijakan Aborsi Trump menerapkan kebijakan yang mengharuskan badan amal asing yang menerima dana keluarga berencana AS untuk tidak memberikan layanan atau nasihat tentang aborsi.
- Pendanaan Vaksinasi Tetap Konsisten Di tengah ketidakpastian kebijakan Trump tentang vaksinasi, kontribusi AS untuk Gavi tetap stabil, meski belum jelas bagaimana pengaruhnya ke depan.
- Risiko Penurunan Kualitas Penelitian Kesehatan Trump mendirikan Operation Warp Speed untuk mengembangkan vaksin Covid-19. Namun, dampak keputusan ini terhadap penelitian global dan standar keamanan obat belum jelas.
Kesimpulan
Keluarnya AS dari WHO dapat mengganggu upaya kesehatan global yang sudah terbentuk selama ini. Dunia perlu mencari solusi agar tetap menjaga solidaritas kesehatan global meski tanpa partisipasi penuh dari AS.