Jurnal Pelopor – Holding BUMN Industri Pertambangan, MIND ID, menegaskan komitmennya terhadap pertambangan berkelanjutan dengan menjalankan tiga inisiatif utama: pengelolaan air dan udara, dekarbonisasi, serta produksi yang bertanggung jawab.
Pengelolaan Air dan Udara: Hemat hingga 160 Ribu Meter Kubik
Direktur Strategi Hilirisasi dan Ekosistem Mineral MIND ID, Tedy Badrujaman, menyampaikan bahwa pengelolaan air limbah telah dilakukan menggunakan teknologi constructed wetland untuk menjaga kualitas pH, TSS, COD, dan BOD di area tambang Tanjung Enim milik PT Bukit Asam. Selain itu, di wilayah tambang Kundur milik PT Timah Tbk, sistem pengelolaan air tertutup untuk pencucian bijih timah mampu menghemat hingga 160.000 m³ air per tahun.
Dekarbonisasi: Menuju Operasi Rendah Emisi
MIND ID juga menjalankan strategi dekarbonisasi melalui empat pilar utama, yakni konversi bahan bakar rendah karbon, efisiensi operasi, penggunaan energi terbarukan dan biomassa (co-firing), serta sertifikasi energi terbarukan (REC) dan offset karbon berbasis solusi alam.
Beberapa implementasi yang sudah berjalan antara lain:
- Konversi bahan bakar solar ke LNG di baking plant PT Inalum.
- Penggunaan bucket wheel excavator bertenaga listrik di PT Bukit Asam.
- Pembangkit tenaga surya di area pasca tambang PT Timah.
- Co-firing biomassa di anak perusahaan PT Aneka Tambang.
Produksi Bertanggung Jawab: Tekan Limbah B3 dan Non-B3
Tedy juga memaparkan bahwa MIND ID berhasil menurunkan limbah padat B3 sebesar 15,4% dan limbah padat non-B3 sebesar 3,7% pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan dalam mewujudkan operasional tambang yang ramah lingkungan.
Menuju Masa Depan Tambang Hijau
Langkah-langkah ini menegaskan posisi MIND ID sebagai pelopor transformasi hijau di sektor pertambangan nasional. Dengan pendekatan berkelanjutan dan inovatif, MIND ID berupaya memastikan bahwa kegiatan eksplorasi dan produksi mineral tetap memperhatikan kelestarian lingkungan, efisiensi energi, dan keseimbangan sosial.
Pertambangan tidak harus merusak, selama dikelola dengan tanggung jawab dan visi masa depan.
Sumber: CNBC Indonesia
Baca Juga:
Singonoyo Cup Meledak! Legenda Persibo Turun Gunung
Takut Ekonomi Ambruk? Ini Aset Aman Selain Emas
Saksikan berita lainnya: