Jurnal Pelopor – Sebanyak 11 Warga Negara Indonesia (WNI) akhirnya tiba dengan selamat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (24/6/2025) malam. Mereka merupakan bagian dari gelombang pertama evakuasi yang dilakukan pemerintah Indonesia dari Iran, menyusul meningkatnya eskalasi konflik bersenjata antara Iran dan Israel yang telah berlangsung lebih dari sepuluh hari.
Pantauan langsung di Terminal 3 Bandara Soetta, para WNI tersebut keluar dari area pemeriksaan kesehatan pada pukul 19.39 WIB. Beberapa di antara mereka terlihat memeluk anggota keluarga yang menjemput. Salah satu WNI bahkan tampak menggendong anaknya dengan senyum lega dan mata yang berkaca-kaca, menyiratkan kelelahan sekaligus rasa syukur bisa kembali ke tanah air dalam keadaan selamat.
Kehadiran mereka langsung disambut oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, Asisten Deputi Kerja Sama Multilateral Adi Winarso, serta Asisten Deputi Koordinasi Kerja Sama Amerika dan Eropa Vitto Tahar dari Kemenko Polhukam. Pihak Imigrasi juga melakukan pemeriksaan dokumen sebelum para WNI diserahkan kepada penghubung provinsi asal masing-masing.
Rincian Evakuasi: Transit via Baku, Azerbaijan
Menurut keterangan resmi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Budi Gunawan, gelombang pertama evakuasi terdiri dari 29 orang WNI, yang dievakuasi menggunakan tiga penerbangan komersial dari Baku, Azerbaijan, setelah sebelumnya menempuh perjalanan darat dari Teheran menggunakan empat bus evakuasi.
“Gelombang pertama WNI dari Iran telah berangkat pada 23 Juni dan tiba di Jakarta pada 24 Juni sore hari,” ujar Budi dalam keterangan resminya, Senin (23/6).
Ia juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus terhadap perlindungan WNI di negara-negara konflik, khususnya di kawasan Timur Tengah.
Presiden Prioritaskan Keselamatan WNI di Kawasan Konflik
Pemerintah memastikan bahwa evakuasi lanjutan akan terus dilakukan, termasuk terhadap WNI yang masih tertahan di wilayah-wilayah yang terkena dampak langsung perang. Saat ini, sekitar 42 WNI lainnya dilaporkan masih berada di Iran dan Israel, dan sedang dalam proses pemulangan bertahap.
“Presiden Prabowo memerintahkan agar semua kementerian terkait menyiapkan rencana kontingensi untuk mengevakuasi WNI dari wilayah konflik. Ini adalah bentuk nyata bahwa negara hadir dan tidak tinggal diam,” tambah Budi.
Konflik Memanas, Pemerintah Imbau WNI Tetap Waspada
Sejak konflik bersenjata Iran-Israel meletus pertengahan Juni 2025, situasi keamanan di Timur Tengah kian memburuk. Serangan rudal, serangan udara, dan blokade udara telah mengganggu jalur evakuasi dan penerbangan sipil. Bahkan, beberapa negara Teluk sempat menutup wilayah udaranya.
Kementerian Luar Negeri RI terus mengimbau agar seluruh WNI di kawasan konflik untuk menjaga komunikasi aktif dengan KBRI, memperbarui lokasi keberadaan, dan siap mengikuti arahan evakuasi sewaktu-waktu. Pemerintah juga membuka layanan darurat dan hotline 24 jam bagi keluarga WNI di tanah air yang membutuhkan informasi dan bantuan.
Kesimpulan: Negara Hadir Melindungi Warganya
Kedatangan 11 WNI dari Iran ini menjadi bukti konkret bahwa pemerintah RI bekerja cepat dan tanggap dalam merespons situasi krisis. Meski konflik belum mereda, langkah awal ini memberikan harapan bagi ratusan WNI lainnya yang masih menanti pemulangan ke tanah air.
Langkah cepat diplomasi, koordinasi antar-instansi, dan kesiapan logistik menjadi kunci dari keberhasilan evakuasi ini. Semoga proses pemulangan berikutnya berjalan lancar dan semua WNI bisa segera kembali dalam pelukan tanah air tercinta.
Sumber: Detik.com
Baca Juga:
Singonoyo Cup Meledak! Legenda Persibo Turun Gunung
Takut Ekonomi Ambruk? Ini Aset Aman Selain Emas
Saksikan berita lainnya: