Jurnal Pelopor – Aksi unjuk rasa besar-besaran akan digelar oleh puluhan ribu buruh pada Kamis, 28 Agustus 2025. Diprakarsai oleh Partai Buruh dan Koalisi Serikat Pekerja Indonesia, demonstrasi ini akan berlangsung serentak di berbagai daerah industri utama di Indonesia, dengan pusat aksi di depan Gedung DPR RI dan Istana Kepresidenan di Jakarta.
10.000 Buruh Bergerak ke Jakarta
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyatakan bahwa aksi di Jakarta akan diikuti oleh sekitar 10.000 buruh. Massa aksi berasal dari wilayah industri seperti Karawang, Bekasi, Bogor, Depok, Tangerang, hingga DKI Jakarta.
“Gerakan ini adalah bentuk perlawanan atas kebijakan yang tidak pro-buruh. Kami akan turun dengan damai namun tegas,” ungkap Said Iqbal.
Aksi Serentak di 15 Provinsi
Selain Jakarta, demonstrasi juga akan digelar secara serentak di sejumlah kota industri dan provinsi, di antaranya:
- Banten (Serang)
- Jawa Barat (Bandung)
- Jawa Tengah (Semarang)
- Jawa Timur (Surabaya)
- Sumatra Utara (Medan)
- Aceh (Banda Aceh)
- Kepulauan Riau (Batam)
- Lampung (Bandar Lampung)
- Kalimantan Selatan (Banjarmasin)
- Kalimantan Barat (Pontianak)
- Kalimantan Timur (Samarinda)
- Sulawesi Selatan (Makassar)
- Gorontalo
- Dan berbagai daerah lainnya
Aksi ini merupakan kelanjutan dari demonstrasi sebelumnya yang terjadi pada 25 Agustus 2025, yang sempat berlangsung ricuh hingga malam hari.
APINDO: Demo Adalah Hak, Tapi Harus Kondusif
Menanggapi rencana demonstrasi besar-besaran ini, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, mengaku tak khawatir. Ia menegaskan bahwa demonstrasi adalah hak para buruh, asalkan dilakukan sesuai aturan dan tidak merusak ketertiban umum.
“Kalau namanya aksi hak buruh, kami harap tentu menghargai sesuai aturan main dan mesti menjaga keamanan,” ujar Shinta saat ditemui di Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Shinta menegaskan pentingnya semua pihak menjaga kondusifitas. Ia juga berharap aksi besok tidak akan meluas menjadi anarkis.
“Kalau hak, itu memang hak mereka. Saya rasa kita siap memastikan ini tidak akan melebar atau merusak. Jadi tetap, walau demo, harus dibuat kondusif,” lanjutnya.
Tuntutan Buruh: UU Cipta Kerja dan Kesejahteraan Pekerja
Meski tidak dirinci dalam pernyataan terbaru, aksi ini diduga masih berkaitan dengan tuntutan pencabutan UU Cipta Kerja, penolakan terhadap sistem outsourcing, serta desakan terhadap kenaikan upah minimum. Isu jaminan sosial pekerja dan penghapusan sistem kerja kontrak juga menjadi sorotan dalam beberapa aksi sebelumnya.
Aparat Siapkan Pengamanan Ketat
Mengingat potensi massa yang besar dan insiden kericuhan pada aksi sebelumnya, aparat kepolisian dikabarkan telah bersiap siaga. Ribuan personel akan dikerahkan untuk menjaga keamanan dan mengawal jalannya aksi agar tetap damai.
Kesimpulan
Aksi unjuk rasa buruh nasional pada 28 Agustus 2025 diprediksi akan menjadi salah satu mobilisasi massa terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Dengan lebih dari 10.000 buruh turun ke jalan di Jakarta dan ribuan lainnya di daerah, tuntutan mereka diharapkan mampu mengetuk perhatian pembuat kebijakan. Di sisi lain, dunia usaha melalui Apindo berharap aksi ini bisa berjalan tertib dan tidak mengganggu stabilitas.
Sumber: CNBC Indonesia
Baca Juga:
Singonoyo Cup Meledak! Legenda Persibo Turun Gunung
Takut Ekonomi Ambruk? Ini Aset Aman Selain Emas
Saksikan berita lainnya: